KLIK.SERUYAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan mengungkapkan, perkebunan masyarakat di daerah pemilihan (dapil) III yang meliputi Kecamatan Seruyan Tengah, Seruyan Hulu, Batu Ampar dan Suling Tambun, berkurang bahkan kosong.
Anggota DPRD Seruyan, Atinita mengungkapkan, hal ini dikarenakan pada saat ini jumlah produksi kopi di wilayah tersebut sedang menurun akibat terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam berkebun kopi.
"Untuk saat ini sebenarnya banyak yang memerlukan komoditas tersebut, tapi kalau cuma mengharapkan dari perkebunan masyarakat rasanya sedikit sulit. Maklum saja dari pengalaman mereka untuk berkebun kopi itukan tidak maksimal," katanya, Selasa (28/9)
Maka dari itu, menurutnya jika memang tidak ada semacam bimbingan teknis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara berkebun kopi yang baik dan benar, maka usaha pengoptimalan perkebunan kopi di wilayah tersebut akan sulit tercapai.
Sementara itu, untuk kondisi saat ini harga kopi terbilang normal yakni mencapai Rp40.000 per kilogram. Adapun yang menjadi permasalahan saat ini adalah bahan baku yang tidak tersedia.
Seperti "Untuk harga normal, tapi bahan bakunya yang tidak ada. Lahan perkebunan masyarakat juga minim, dan yang kemarin diusulkan ke dinas terkait juga tidak ada realisasi," pungkasnya. (KLIK-RED)