KLIK.SAMPIT - Pihak keluarga Markus, mayat yang ditemukan Desa Pemantang, Kelurahan Kuala Kuayan, Kabupaten Kotawaringin Timur, menilai kematian korban penuh ke kejanggalan.
Ediyono selaku kaka kandung dari Markus merasa kalau kematian adiknya tersebut diduga telah dianiaya oleh sejumlah orang hingga membuatnya meninggal dunia.
"Saya lihat, meninggalnya adik saya terlihat jelas kalau dirinya dianiaya hingga meninggal dunia," ucap Ediyono, Rabu (14/6).
Dirinya mengatakan, kalau hasil cek lokasi penemuan mayat dan lokasi kejadian terlihat jelas kalau ada kejanggalan kalau saudaranya itu telah dianiaya.
Sejumlah hal yang membuat kematian Markus tersebut terlihat jelas di lokasi dengan adanya buah kelapa yang telah terbelah di dekat mayat hingga ada bekas membakar api.
"Saat kita cek, kita lihat ada buah kelapa yang telah terbelah dua dan ada bekas bakaran api di dekat korban. Menurut saya dia itu sudah di intai sejak lama," ucapnya.
Dirinya juga mengatakan kalau Jumat malam (9/6) kalau ada sejumlah orang tak dikenal mendatangkan rumah korban dengan membawa senjata api.
Pada malam itu juga korban sempat pulang ke rumah mengambil sepeda motor. Namun mesin motor tidak dinyalakannya. Selang beberapa hari mayat korban ditemukan pada Minggu (11/6).
"Jumat malam Sabtu sejumlah orang mencari korban dengan membawa senjata api, namun saat itu korban tidak berada di rumah. Hari Minggunya adik saya di temukan oleh warga sekitar yang katanya hendak memetik buah," katanya.
Dirinya mengatakan bahwa pihak keluarga bersedia melakukan outopsi apabila di perlukan guna kepentingan penyidik.
"Kami berharap agar kejanggalan pada kematian adik saya bisa di selidiki. Kalau perlu dilakukan autopsi untuk kepentingan Lidik, maka lakukan autopsi," ucapnya.
Sebelumnya, masyarakat Desa Pemantang sempat dihebohkan dengan temuan mayat bernama Markus (54) yang tempat kejadian perkara berada di depan PT KMA di belakang perumahan warga Desa Pemantang, Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (11/6). (KLIK-RED)
