PANGKALAN BUN - Peristiwa perusakan kaca jendela yang diduga dilakukan oleh AC, mantan kepala desa (Kades) Desa Sungai Dau, Arut Utara, Kotawaringin Barat (Kobar), nyaris membahayakan nyawa seorang anak perempuan berusia 4 tahun, Sabtu (13/11). Pasalnya pada waktu kejadian, anak tersebut ikut ibunya yan merupakan staf kantor desa tersebut.

"Hampir saja anak saya terkena pecahan kaca. Beruntung saya bisa menyelamatkan," ucap Cholifah.

Atas kejadian ini, pihak desa dan seluruh masyarakat Desa Sungai Dau membuat surat resmi atas tindakan anarkis oleh mantan kades tersebut. Pihak desa mengirim surat yang ditujukan kepada camat, kapolsek dan juga Danramil Arut Utara, dengan tuntutan meminta agar yang bersangkutan diadili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Melalui telepon, salah seorang perangkat desa menyampaikan bahwa surat tersebut atas kesepakan bersama dan sudah ditandatangani oleh seluruh warga, semua RT, ketua BPD dan kepala Desa Sungai Dau.

Berdasarkan pengakuan pihak desa, mereka akan perjuangkan laporan ini ke  pihak-pihak terkait, dan tidak menutup kemungkinan akan disampaikan pula kepada Bupati Kobar sebagai pejabat tertinggi pada tingkat daerah yang mengayomi desa beserta masyarakatnya.

"Kita tunggu proses kasus ini seperti apa. Yang jelas tahapan - tahapan ini akan kami lalui guna mencari keadilan," tandasnya.

Diberita sebelumnya, mantan kepala desa melakukan pengrusakan dengan memecahkan kaca kantor desa. Dalam peristiwa itu 6 kaca kantor desa dan kantor BPD rusak, Rabu, (10/11).

Selain membuat trauma, masyarakat juga merasa terancam keselamatannya mengingat pelaku masih berkeliaran di desanya. (KLIK-RED)