KLIK. SAMPIT - Keberadaan Terowongan Nur Mentaya tak sepenuhnya dimanfaatkan positif oleh masyarakat. Buktinya masih ada remaja yang meminum minuman keras di kawasan itu. 

"Kami mengamankan dua orang remaja sedang minum minuman keras," jelas Komandan Bridgade Barisan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) Kotawaringin Timur Fitriansyah, Selasa (27/12).

Dua remaja itu dititipkan di Kantor Polsek Baamang, lalu selanjutnya dibawa ke kantor Dewan Adat Dayak untuk diberikan pembinaan. 

Dijelaskan Fitriansyah, hal ini mereka lakukan dalma rangka mendukung Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menjadikan Terowongan Nur Mentaya yang aman dan bersih. Serta membantu aparat keamaman mengawasi keamanan dan ketertiban masyarakat di kawasan Terowongan Nur Mentaya. 

Setiap malam Batamad Kotim mengerahkan personel untuk berpatroli. Terutama saat Sabtu malam, personel yang dikerahkan sebabyak 200 personel. 

Batamad Kotim juga terus mensosialisasi agar para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan. Serta mengarahkan kendaraan agar tidak parkir sembarangan.

Sejauh ini Batamad Koyim telah mengamankan puluhan botol miras yang digunakan untuk mabuk-mabukan di sekitar ikon baru Kota Sampit itu. 

Pihaknya menyesalkan perilaku itu terjadi di kawasan yang menjadi kebanggan warga Kotim itu. Menurutnya apabila hal itu terus dibiarkan di lokasi tersebut maka akan berpotensi mengganggu kenyamanan para pengunjung yang lain. 

"Sehingga harus ada efek jera berupa pembinaan kepada para pelaku agar menjadi contoh bagi yang lainnya," tutupnya. (KLIK-RED)