KLIK.SAMPIT- Pencemaran aliran Sungai Cempaga akibat tumpahan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit yang dikeluhkan warga yang tinggal di bantaran Sungai Cempaga akhirnya terungkap.
Camat Cempaga Ady Chandra menerangkan, pihaknya telah meminta penjelasan langsung dari pihak perusahaan terkait peristiwa pencemaran aliran sungai tersebut.
"Kami telah meminta penjelasan dari pihak perusahaan terkait persoalan ini yakni dari Humas perusahaan yang bernama Widodo" ucap Ady, Minggu (28/4).
Menurutnya, berdasarkan penjelasan pihak perusahaan, peristiwa itu terjadi tanpa kesengajaan. Waktu itu sungai sedang surut dan kapal tongkang pembawa minyak yang bersandar di dermaga miliknya miring akibat tingginya endapan di sisi sungai.
"Menurut Widodo saat itu, kapalnya miring dikarenakan kondisi air surut tanpa sengaja selang yang menuju ke kapal tongkang terlepas. Sehingga ada tumpahan CPO ke Sungai. Dan kita meminta komitmen mereka agar bertanggung jawab untuk membersihkannya," ujar Ady.
Adapun menurutnya, lokasi kejadian tersebut berada di dermaga PT WNL di Desa Pelantaran seberang, Kecamatan Cempaga Hulu.
Lanjutnya, terkait dampak tumpahan CPO tersebut, berdasarkan keterangan pihak perusahaan dipastikan tidak mengandung zat beracun.
"Jadi dari keterangan humas pak Widodo itu tumpahan CPO tidak mengandung racun dan dipastikan aman," ungkap Ady
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, karena akan berdampak bagi masyarakat sekitar.
"Kami berpesan kepada pihak perusahaan untuk lebih berhati-hati lagi supaya kita saling menjaga lingkungan. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi kejadian tumpahan CPO seperti ini lagi," imbuhnya.
Adapun sebelumnya diberitakan sejumlah warga yang tinggal di Kecamatan Cempaga di Kabupaten Kotim resah dengan keberadaan tumpahan CPO mencemari Sungai tersebut.
"Benar, Sungai Cempaga tercemar. Sepertinya ada CP0 tumpah, ucap salah seorang warga setempat Suparman, Sabtu (27/4).
Menurutnya, akibat tercemarnya sungai tersebut, sangat berdampak pada masyarakat. Warga yang tinggal di bantaran sungai jadi terganggu aktivitasnya seperti mandi, memasak dan lainnya.
"Tadi sudah sampai Desa Sudan, Desa Parit hampir Desa Patai. Namun karena air pasang. Jadi belum sampai Desa Patai," ujarnya. (KLIK-RED)
