KLIK.SAMPIT- Pemadaman listrik yang kerap terjadi di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, membuat pelaku usaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut merugi.

Sandi, supervisor di salah satu kafe di Jalan Tidar, Kecamatan Baamang, Kota Sampit. mengaku dirugikan dengan seringnya pemadaman listrik dalam dua pekan terakhir ini.

"Jelas kami sebagai pengguna layanan terganggu dengan layanan yang seperti ini karena mati lampunya berjam-jam ," katanya saat ditemui, Rabu (27/12)

Sandi menjelaskan, dengan kejadian seperti ini tentu berdampak pada omsetnya. Ia mengalami penurunan signifikan, normalnya minimal Rp1 juta per hari. Namun karena seringnya pemadaman listrik turun drastis.

Parahnya, kata dia, pemadaman listrik makin sering terjadi. Tidak hanya siang hari, pemadaman listrik juga tidak jarang terjadi pada malam hari. Sehingga sangat mengganggu aktivitas masyarakat.

"Kami yang bekerja mengandalkan peralatan listrik ini benar-benar dirugikan. Pelayanan pembuatan minuman yang membutuhkan listrik tidak bisa digunakan. Wifi juga mati sedangkan banyak pekerja kantor yang sering berkunjung menggunakan layanan wifi. Kalau hari ini sangat sepi," ujarnya.

Sementara Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sampit Sesen, saat dikonfrimasi mengenai hal tersebut dirinya mengatakan masih dalam perbaikan proses pemasangan Fast Cut Out (FCO).

"Saat ini masih padam, pemasangan FCO, perkiraan 1,5 jam lagi karena rencana ada pemasangan trafo juga. Itu saja datanya," katanya saat dikonfirmasi. (KLIK-RED)