KLIK. PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran mengaku pihaknya telah membuat sejumlah evaluasi pelaksanaan program food estate di tahun 2021 lalu. Kini di tahun 2022 ini pemerintah melakukan pembenahan dan peningkatan supaya program lumbung pangan nasional itu memberi hasil maksimal.
“Pastinya harus melihat rencana kegiatan pada tahun 2022, termasuk di antaranya untuk menjawab isu-isu strategis yang masih membayangi pelaksanaan kegiatan pengembangan food estate di Kalteng,” kata dia.
Dikatakan dia, ada beberapa permasalahan yang menjadi perhatian pada tahun ini. Seperti mengoptimalkan perbaikan infrastruktur irigasi, dan kendala pelaksanaan pengolahan lahan yang meliputi ketinggian permukaan air untuk dapat ditanami padi varietas unggul.
Kemudian isu strategis lainnya, yaitu berkaitan dengan banyaknya tanaman padi yang rusak sebelum sampai masa panen karena cuaca, keterbatasan sumber daya manusia atau petani, serta permasalahan akses jalan yang masih perlu ditingkatkan.
“Dari luas tanam dan produktivitas sudah meningkat dengan adanya food estate ini. Tapi pada intinya program kerja di tahun 2022 mesti dijalankan dengan baik supaya hasilnya juga optimal,” katanya mengharapkan.
Produktivitas padi di Kabupaten Kapuas sebelum food estate hanya 3,18 ton per hektare, kemudian setelah food estate meningkat menjadi 3,75 ton per hektare. Demikian pula di Pulang Pisau yang meningkat dari 3,79 ton per hektar menjadi 4,22 ton per hektare setelah food estate.
“Untuk itu di tahun 2022 isu-isu strategisnya harus dicermati semua, supaya yang ditargetkan mendapat hasil baik. Karean harapan kita semua, food estate ini bisa berkembang lagi hingga menghasilkan dampak yang sangat besar bagi daerah,” katanya mengakhiri. (KLIK-RED)
