KLIK. PALANGKA RAYA – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Leonard S Ampung menyampaikan, pemerintah di saat ini terus mencari terobosan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satunya dengan merencanakan pembangunan pelabuhan utama di Teluk Sampit, Kotawaringin Timur.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Coffee Morning OJK Kalteng bersama pemerintah provinsi, Bank Indonesia, Direktorar Jenderal Perbendaharaan Daerah, unsur perbankan dan insan pers, Kamis (27/1). 

“Saat saat ini masih minim sumber daya alam Kalteng yang keluar lewat pelabuhan lokal. Kebanyak keluar dari pelabuhan provinsi lain, sehingga dampaknya untuk Kalteng tidak terlalu banyak,” kata dia.

Berdasarkan data yang ada, sekitar 27 persen dari total sumber daya keluar dari pelabuhan Kalteng, sisanya sebanyak 73 persen keluar melalui wilayah lain. Melihat hasil itu, dapat dipastikan pemasukan untuk Kalteng tidak begitu besar sekalipun sumber daya alam yang ada berasal dari dalam daerah.

Maka dari itulah pentingnya pembangunan pelabuhan utama, supaya nanti sumber daya alam yang keluar diangkut melalu pelabuhan miliki daerah. Apabila semua sumber daya alam Kalteng itu keluar dari pelabuhan utama, maka pendapatan daerah bisa saja tembus Rp10 triliun. 

“Terkait wacana pembangunan pelabuhan utama di wilayah Teluk Sampit perlu didukung bersama oleh semua pihak.  Pelabuhan ini calon investornya juga sudah ada tinggal pemerintah yang mendukung,” kata mengingatkan.

Dukungan tersebut terutama dari pemerintah daerah di kabupaten dengan penyediaan lahan, perizinan serta kebutuhan lainnya. Apabila semua unsur itu bisa terlaksana dengan baik, maka sudah barang tentu pembangunan pelabuhannya terlaksana lancar.

“Ini keinginan kita semua semoga semua berjalan baik semoga mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat,” katanya mengakhiri. (KLIK-RED)