KLIK. SAMPIT – Warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diimbau untuk waspada, khususnya yang tinggal di area perumahan Wengga Metropolitan (WMP), Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang. Lantaran, belakangan kemunculan beruang semakin sering terlihat.
Warga RT 25 Perumahan WMP, Suwanto, mengaku pada Minggu (5/12) ia menyaksikan kemunculan seekor beruang ketika membuka pintu belakang rumah pada pukul 06.00 pagi. Ketika keberadaannya diketahui manusia, beruang itu tetap acuh dan terus berjalan menuju kebun nanas yang tak jauh dari lokasi itu.
“Beruangnya kelihatan tak acuh saja dan terus masuk ke kebun tetangga. Kalau melihat dari ciri-cirinya itu beruang madu dan masih remaja,” ujarnya, Senin (6/12).
Melihat kejadian itu, ia pun berinisiatif mengabadikan momentum itu melalui rekaman video kemudian melapor ke pihak berwenang.
Sedangkan, Ketua RT 25, Ahmad Thalhah, mengungkapkan setidaknya sudah 7 kali ada kemunculan beruang di sekitar lokasi tersebut. Diduga beruang yang muncul ada dua, karena pada 4 kemunculan beruang berwarna cokelat, berukuran besar, lalu pada 3 kemunculan berikutnya beruang berwarna hitam dan ukurannya lebih kecil. Hal ini pun telah disampaikan ke kamtibmas, namun belum membuahkan hasil.
“Maka dari itu kami mengimbau kepada warga agar waspada, juga menyarankan agar tidak membuang sampah dan memelihara ternak di sekitar perumahan karena dapat memancing kemunculan beruang,” kata Ahmad.
Sementara itu, Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Muriansyah, mengatakan dalam dua hari terakhir pihaknya telah menerima 3 laporan kemunculan beruang di area perumahan WMP.
“Ada 3 laporan yang masuk dalam 2 hari ini, dari RT 25, RT 34, dan RT 29 di perumahan yang sama. Dugaan kuat beruang yang dilaporkan itu adalah beruang yang sama,” ungkapnya.
Ia menerangkan, laporan tersebut pun telah ditindak lanjuti dengan giat observasi yang pihaknya lakukan sejak Minggu (5/12) kemarin sampai hari ini. Observasi pertama berlokasi di RT 34, berdasarkan informasi dari ketua RT beruang yang terlihat berjumlah 1 ekor. Beruang berukuran besar terlihat akan melintas di depan pos jaga sekitar pukul 1 dini hari.
“Waktu itu banyak warga yang melihat dan kemudian mengejar sampai masuk ke samping rumah salah seorang warga, namun tak berhasil ditemukan,” jelasnya.
Bersama RT dan warga setempat, pihaknya menelusuri jalan masuk beruang kemudian menemukan kotoran dan jejak jalan beruang yang memastikan bahwa makhluk tersebut memang berkeliaran di lokasi itu.
Observasi selanjutnya dilakukan di RT 25, menindak lanjuti laporan warga yang sempat mengabadikan kemunculan seekor beruang di belakang rumah melalui rekaman video. Dari keterangan warga tersebut, beruang diperkirakan masih remaja.
Ditemani ketua RT, warga yang melapor, dan 2 rekan lainnya, pihaknya melakukan observasi di lokasi kemunculan beruang yang vegetasi dominan adalah ilalang, semak, nanas dan kelapa sawit.
“Dari observasi itu kami menemukan ada 6 batang nanas yang dimakan umbutnya dan 1 buah nanas yang dimakan,” ucapnya.
Sayangnya, pihaknya belum berhasil menemukan keberadaan beruang yang dimaksud. Namun, dalam waktu dekat pihaknya akan mencoba menangkap binatang buas itu dengan memasang perangkap di sekitar lokasi kemunculan.
“Rencana selanjutnya kami akan memasang perangkap beruang di lokasi yang ditemukan jejaknya kemarin, tapi masih menunggu perangkap dikirimkan dari SKW II Pangkalan Bun, kemungkinan besok sampai,”ucapnya.
Kemudian, ia memberikan arahan kepada warga terkait perilaku dan dugaan alasan kemunculan beruang di area permukiman. Serta, meminta warga agar selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, khususnya malam hari. (KLIK-RED)
