Home Pemerintah Kotawaringin Timur Keluarga Merupakan Pilar Utama Pembangunan

Keluarga Merupakan Pilar Utama Pembangunan

  Redaksi   | Kamis , 24 Juni 2021
1ef61e4f75ebde5b0a884e5d9123be81.jpg
Bupati Kotim, Halikiinor, saat menghadiri kegiatan pelayanan KB dalam rangka peringatan Harganas ke-27 di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kamis (24/6).

KLIK. SAMPIT— Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggelar pelayanan keluarga berencana (KB) serentak akseptor di Indonesia  dan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27, di Desa Lempuyang, Kamis, (24/6).

Bupati Kotim, Halikinnor, dalam sambutannya, mengatakan, keluarga menjadi institusi penting, untuk membentuk kepribadian yang dapat mewarnai kehidupan manusia. Keluarga membentuk nilai-nilai agama, kemanusiaan, kebangsaan, keadilan sosial, dan nilai-nilai moral secara praktis.

Lanjutnya, hari keluarga yang diperingati setiap tanggal 29 juni di Indonesia, sebagaimana ditetapkan melalui putusan Presiden RI nomor  39 tahun 2014.

“Peringatan ini tidak boleh hanya sekedar perayaan seremonial saja. Hari keluarga harus dijadikan sebagai momentum, untuk meningkatkan kepedulian keluarga, dalam membangun keluarga berkualitas dan keluarga sejahtera, yang dapat menjadi pilar utama  dalam membangun bangsa,” jelasnya.

Ia juga menuturkan, Pemkab Kotim membutuhkan dukungan, komitmen, dan partisipasi dalam menyatukan gerak langkah dalam membangun sinergitas bersama mitra kerja, untuk pembangunan keluarga.

“Bagaimana pemerintah, mitra kerja, pihak swasta, masyarakat, dan keluarga bersinergi  dalam rangka ketahanan keluarga dan karakteristik keluarga,” terangnya.

Keluarga merupakan pilar utama dalam pembangunan, sehingga mendidik, dan membentuk pribadi seseorang akan bermula dari keluarga. Sehingga keluarga memiliki peranan penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di daerah ini.

Sementara itu, terkait KB sejuta akseptor yang dilakukan serentak di Indoneisa, Halikinnor menyambut baik dan mendukung kegiatan ini, ada dua alasan menyangkut masalah sosial di kotim yaitu dengan program KB.

Pertama terkait jarak kehamilan dapat diatur, untuk meminimalisir angka kematian Ibu dan angka kematian bayi, pada proses persalinan. Kedua peningkatan pertumbuhan penduduk, yang tinggi berpengaruh sektor lain, seperti ekonomi dan lapangan pekerjaan,” tandasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami