Home News Opini Awas! Judi Online Merusak Mental Manusia Mirip dengan Narkoba

Awas! Judi Online Merusak Mental Manusia Mirip dengan Narkoba

  Sugianto   | Rabu , 24 April 2024
f5fe89c574efe4cf51518207d6cdac79.jpg
Ilustrasi judi online.

KLIK.SAMPIT- Dokter Spesialis Kejiwaan RSUD dr Murjani Sampit, Dwi Harjo Suyanto mengungkapkan, segala jenis perjudian salah satunya yang marak saat ini yakni judi online dapat merusak otak dan mental manusia. Parahnya lagi kondisi ini mirip dengan yang dialami para pecandu narkoba.

"Kebiasaan main judi online dapat merusak otak dan mental manusia bahkan bisa mencandu sama halnya pengguna narkoba," ucapnya, Rabu (24/4).

Ia mengatakan, apabila sudah berada dalam kondisi tersebut, si pelaku judi akan mengalami kegelisahan dan mencari kegairahan kembali untuk mengulang perilaku bermain judinya. Kondisi tersebut menimbulkan semacam program baru yang cenderung menetap dalam sirkuit sistem reward di otak. 

Dokter Spesialis Kejiwaan RSUD dr Murjani Sampit, Dwi Harjo Suyanto. 

"Secara psikologis dapat menyebabkan distorsi kognitif (kognitif yang bergeser) yang menyimpulkan bahwa judi adalah satu-satunya kesenangan dan bahkan solusi untuk masalah kehidupannya terutama masalah ekonomi," ujarnya.

Menurutnya judi onlie merupakan aktivitas buruk yang dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan otak manusia. selain itu dampaknya juga dapat merugikan kehidupan manusia. Sebab, berpotensi rugi secara finansial.

"Perilaku judi yang terus berulang membuat stimulasi reward juga akan berulang, sehingga lama kelamaan akan menyebabkan dopamin turun mendadak apabila tidak bermain judi," ujarnya.

Ia menyebut, secara umum perilaku judi tersebut juga memiliki dampak buruk salah satunya ialah orang yang mengalami kecanduan bermain judi itu gaya hidupnya tidak sehat. 

la pun mengungkapkan bahwa berdasarkan tinjauan kesehatan mental melalui aspek kedokteran jiwa, praktik perjudian juga dapat menyebabkan kerusakan kesehatan mental pemainnya.

"Perilaku judi mengaktivasi sistem reward atau hadiah yang berada di otak melalui peningkatan dopamin (Neurotransmitter), selain itu kecanduan judi membuat mekanisme yang terjadi dalam otak ada kemiripannya," terangnya. 

Dirinya menilai, untuk bisa lepas dari jerat judi memang harus ada kemauan yang kuat dari dalam diri. Namun ada beberapa langkah antisipasi yang bisa dipakai apabila ingin berhenti bermain judi. 

Ia pun berpesan pemain judi harus berusaha menyadari apabila bermain judi berarti sedang dalam masalah misalnya saja hutang untuk judi atau tindak kriminal untuk judi. Selanjutnya mengidentifikasi pemicu (situasi, pikiran, perasaan) yang mencetuskan perilaku judi kembali terulang.

"Hindari situasi yang berisiko, bisa saja mengembangkan hobi yang positif, menghapus aplikasinya, mematikan kartu kredit, dan menghindari nongkrong dengan teman pelaku judi. Pelaku juga bisa mencari dukungan sosial dan pertolongan profesional," demikian Dwi Harjo Suyanto. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami