Home News Metropolis Warga Desa Bapeang Resah, Tanaman dan Ternak Diserang

Warga Desa Bapeang Resah, Tanaman dan Ternak Diserang

  Redaksi   | Sabtu , 10 Desember 2022
ae2764505705cda0e0b1bb5c325acbab.jpg
Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah saat mengamati tanaman anak kelapa sawit yang dirusak beruang madu untuk diambil umbutnya, di Desa Bapeang, Kecamatan MB Ketapang, Sabtu (10/12).

KLIK.SAMPIT – Warga Jalan Belanti Darat, Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dibuat resah. Pasalnya dalam beberapa waktu belakangan ini tanaman mereka seperti anak kelapa dan kelapa sawit rusak. Bahkan ternak unggas juga ada yang diserang oleh satwa liar yang diduga merupakan beruang madu.

Hal itu pun dilaporkan Arafat, seorang warga setempat yang kebunnya juga diserang satwa tersebut. Arafat melaporkan kemunculan satwa liar yang diduga beruang madu itu kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Jumat (9/12).

Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah mengatakan, berdasarkan laporan warga, beruang madu tersebut muncul dan memakan tanaman milik warga.

Menindaklanjuti laporan itu Muriansyah dan seorang personel BKSDA yakni Riska melakukan observasi ke lokasi kemunculan beruang madu itu, Sabtu (10/12).

Pengamatan petugas, akses masuk ke lokasi kemunculan beruang lumayan jauh dari jalan utama. Jalan hanya bisa diakses kendaraan roda dua dan jalan kaki. Petugas BKSDA juga telah menemui Arafat, pelapor kemunculan beruang.

“Lokasi kemunculan vegetasi dominan yang ada di kebun pelapor adalah tanaman buah, kelapa sawit dan kelapa. Di sekitar kebun pelapor juga ada beberapa titik hutan yang tersisa,” bebernya.

Petugas juga menemukan tanaman kebun warga yang diduga dirusak oleh beruang tersebut. Seperti dua anakan kelapa, satu anakan kelapa sawit. Bahkan berdasarkan pengakuan warga, beruang juga sempat menyerang ternak ungags yakni ayam potong milik warga sekitar. 

“Diduga kuat, serangan kepada anakan kelapa sudah 1 bulan lebih, anakan kelapa sawit sekitar 10 harian,” jelasnya.

Menyikapi ini, petugas pun memberikan pengarahan dan imbauan kepada pelapor dan warga lainnya agar berhati-hati. Terutama saat beraktivitas di kebun. Warga juga diminta melapor apabila melihat beruang kembali. 

“Kalau beruang kembalu muncul, rencana kami akan memasang 1 set perangkap beruang. Meski akses masuknya agak sulit, tapi akan kami usahakan,” tutupnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami