Home Pemerintah Kotawaringin Timur Pemerintah Pusat Meminta Daerah Waspada Penyebab Inflasi, Begini Kondisi di Kotim

Pemerintah Pusat Meminta Daerah Waspada Penyebab Inflasi, Begini Kondisi di Kotim

  Redaksi   | Senin , 10 April 2023
814cda2c24e72a7e39dd7e900944ac2a.jpg
Wakil Bupati Kotim didampingi Kabag Ekonomi Setda Kotim Bahalap Agam saat rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023 secara virtual, Senin (10/4).

KLIK.SAMPIT-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) meminta setiap pemerintah daerah waspada terhadap penyebab terjadinya inflasi. Hal tersebut disampaikan Pemerintah Pusat melalui rapat pengendalian inflasi yang diikuti Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan jajaran. 

"Kemendagri meminta agar daerah terus mewaspadai apa yang menjadi penyebab inflasi dengan upaya di daerah melalui anggaran belanja tak terduga yang ada," kata Kabag Ekonomi Setda Kotim Bahalap Agam, Senin (10/4).

Dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023, Kemendagri Menteri meminta pemerintah daerah menjaga harga pangan tetap stabil di masa Ramadan dan Lebaran 2023 ini.

"Inu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan inflasi. Apabila ditemukan ada bahan pokok yang meningkat itu harus diadakan intervensi oleh daerah melalui anggaran yang ada," ucap Bahalap. 

Pemerintah daerah juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengecek suplai dan harga pangan. Sehingga jika ada tanda-tanda kenaikan, pemerintah bisa langsung mengintervensi agar harga pangan tetap stabil. 

Diakui Bahalap, Kabupaten Kotawaringin Timur masih bisa mengendalikan inflasi dengan upaya dari Dinas Ketahanan Pangan ada pasar murah. Kemudian dari Disperdagin ada pasar penyeimbang dan kemudian dari provinsi juga melaksanakan pasar murah yang dilaksanakan di kelurahan-kelurahan. 

Pada Maret 2023, laju inflasi di Kotim mencapai 0,69 persen month to month (mtm) dan 5,11 persen year on year (yoy). Sedangkan laju inflasi secara nasional mencapai 0,18 persen mtm dan 4,97 persen yoy.

"Kotim memang di atas rata-rata nasional tapi tidak jauh dibandingkan daerah-daerah lain. Palangka Raya saja masih di atas kita. Kita masih di bawah dan mudah-mudahan, sampai nanti tanggal 1 Mei tetap akan melaksanakan operasi pasar dan monitoring harga di tingkat pasar konsumen," terangnya. 

Lebih lanjut Bahalap menyebut, dari prognosa yang dikeluarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan, sebanyak 11 komoditas bahan pokok di Kotim masih aman. Bahkan diprediksi masih surplus sampai di bulan Mei mendatang. 

Ditambahkannya, kondisi komoditas yang kelihatannya beranjak dari harga normalnya saat ini adalah bawang merah. Di tingkat pasar, bawang merah mengalami kenaikan.

"Saya sudah tanyakan di tingkat distributor, kenaikan itu karena memang pasokan dari Jawa, karena faktor cuaca. Jadi ada beberapa pasokan yang memang dari Jawa saat ini terkendala dengan cuaca," ungkapnya. 

Oleh karena itu, pihaknya akan mengupayakan dari KSOP, agar apabila pasokan datang agar mempercepat bongkar muat dan distribusi langsung ke tingkat pasar. 

"Sudah kami koordinasikan dengan pihak KSOP," imbuhnya. 

Sementara itu, komoditas telur ayam ras setiap tahunnya jelang hari besar keagamaan cenderung akan mengalami kenaikan. Pun demikian dengan lebaran kali ini. Sehingga pemerintah akan berupaya mengintervensi melalui Dinas Pertanian untuk menekan agar harga telur tidak naik terlalu signifikan. 

"Untuk komoditas telur setiap ada hari besar agama itu pasti ada kenaikan. Namun kami ada intervensi melalui Dinas Pertanian yaitu dengan pasar penyeimbang. Kami upayakan pasar penyeimbang ini bisa mengintervensi mempengaruhi pasar yang ada di kabupaten," tutupnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami