Home News Metropolis Tari Kolosal Nusantara ini Bikin Takjub Hadirin HUT Ke-78 Republik Indonesia di Kotim

Tari Kolosal Nusantara ini Bikin Takjub Hadirin HUT Ke-78 Republik Indonesia di Kotim

  Faisal Imam Hadi   | Kamis , 17 Agustus 2023
9d3fe29d38d7c75f0d3afac0a0f79b3d.jpg
Tarian Kolosal Rayantara yang ditampilkan saat peringatan Hari Ulang Tahun ke - 78 Republik Indonesia di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis ( 17/8).

KLIK.SAMPIT– Peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Stadion 29 Nopember Sampit diramaikan dengan penampilan tarian kolosal Rayantara Indonesia Raya Nusantara, Kamis (17/8).

Penampilan tarian di bawah binaan Ketua Bhayangkari Cabang Kotim, Ririn Sarpani ini membuat takjub hadirin dalam momen spesial bangsa Indonesia itu.

Dalam tari itu, penari menampilkan tarian dari berbagai daerah dengan tema Nusantara.

"Motivasi kami yang pertama adalah memperkenalkan kepada generasi muda akan keanekaragaman budaya Indonesia ,"kata Ketua Bhayangkari Cabang Kotim sekaligus Pembina Penari Budaya Rayantara Indonesia Raya Nusantara, Ririn Sarpani.

Tema dari tarian kolosal ini adalah Bhinneka Tunggal lka. Tari melibatkan anak-anak hingga orang dewasa, dengan mengenakan pakaian adat berbagai suku di indonesia.

"Penampilan ini melibatkan 138 anak dari putra putri Polri, TNI, Umum baik yang masih bersekolah dan belum sekolah dengan total keseluruhan 202 orang penari," ungkapnya. 

Ririn menjelaskan bahwa konsep pergelaran ini murni idenya. Namun sebelumnya orang tua peserta meminta untuk membuat pergelaran melibatkan anak-anak.

Ide itulah yang melatarbelakanginya membuat konsep pergelaran agar menyampaikan pesan kepada masyarakat luas bahwa Indonesia terdiri atas keberagaman suku, adat dan budaya.

"Sebenarnya konsepnya itu, setelah 1 Juli kemudian semua orang tua, meminta saya untuk membuat pergelaran. Semua anak harus dilibatkan, nah dari situ saya membuat konsep ini, kemudian dari Juli sampai Agustus saja latihannya," jelasnya

Dengan waktu yang cukup singkat pergelaran tarian kolosal ini pada awalnya mengalami kesulitan yakni terkait aransemen lagu. Sehingga harus merekrut guru musik dan berkolaborasi.

"Awal kesulitannya dapat aransemen lagu karena di sini belum ada. Kami pun merekrut guru musik, jadi banyak membantu pelatihan. Kemudian kesulitan yang utama adalah menggerakkan anak-anak yang belum sekolah itu untuk nari, itu aja,"tandanya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami