Home News Metropolis Kemarau Belum Berakhir, Dinkes Kotim Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada Ancaman ISPA

Kemarau Belum Berakhir, Dinkes Kotim Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada Ancaman ISPA

  Sugianto   | Jumat , 08 September 2023
399de164bb1f559094e510390cfa1fab.jpg
Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi.

KLIK.SAMPIT- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi meminta masyarakat agar tetap waspada akan ancaman Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diakibatkan Asap Kebakaran Hutan dan Lahan. Pasalnya berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, kemarau belum berakhir.

"Kami minta masyarakat tetap waspada terhadap ancaman penyakit ISPA ini, karena kemarau belum berakhir," ucap Umar Kaderi kepada wartawan klikkalteng.id, Jumat (8/9).

Menurutnya, meskipun beberapa hari ini telah terjadi hujan ringan di beberapa wilayah Kotim dan juga Indeks Standar Pencenaran Udara (ISPU) mulai membaik. 

Namun, ujar dia, pasien yang terpapar ISPA yang dirawat atau kasus aktif di Kotim hingga pada bulan Agustus terjadi peningkatan yang signifikan.

"Terjadi peningkatan kasus ISPA yang signifikan pada bulan Agustus 2023. Ini kaitannya dengan meningkatnya ISPU di daerah kita," ujarnya.

Umar merinci kasus ISPA yang terjadi di Kotim pada tahun 2023 yakni bulan Januari berjumlah 1.733 kasus, Februari 1.691, Maret 2.010, April 1.707, Mei 1.935, Juni 1.1.658 dan Juli 2.020 sedangan bulan Agustus berjumlah 2.708.

"Nah data ini dihimpun dari 21 Puskesmas yang ada di Kotim. Jadi total keseluruhan kasus ISPA dari bulan Januari hingga Agustus di Kotim berjumlah 15.462. Peningkatan yang terjadi ini kaitannya dengan ISPU yang juga meningkat di Kotim beberapa waktu ini," imbuhnya.

Umar pun berharap, masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mencuci tangan, rutin mencuci hidung dan mata agar terhindar dari virus dan bakteri serta menjaga pola makan yang sehat dan olahraga yang teratur.

"Kami juga mengimbau masyarakat jangan lengah walau terjadi hujan beberapa hari ini. Kalau ada gejala ISPA segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat atau dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat," demikian Umar. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami