Home News Metropolis Tercatat 1.388 Titik Panas, Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla Kotim Diperpanjang

Tercatat 1.388 Titik Panas, Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla Kotim Diperpanjang

  Sugianto   | Rabu , 27 September 2023
892aa71511557c66f479587411ec8d50.jpg
Petugas berupaya memadamkan kebakaran lahan yang terbakar di Sampit.

KLIK.SAMPIT- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim) mencatat hingga bulan September 2023 terdapat sebanyak 1.388 titik panas di kabupaten tersebut.

Pemerintah Kabupaten Kotim pun akhirnya memperpanjang status tanggap darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). 

"Hingga bulan September masih banyak ditemukan titik panas kita di Kotim. Untuk itu kita sepakat memperpanjang status tanggap darurat bencana Karhutla di Kotim hingga 7 hari ke depan, yakni 26 September 2 Oktober 2023," ucap Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, Selasa (26/9).

Adapun perpanjangan status tanggap darurat bencana Karhutla ini menindaklanjuti berakhirnya status tanggap darurat Karhutla di Kotim sebelumnya, yang berlaku dari 12 - 25 September 2023.

Multazam memaparkan pada bulan September 2023 di Kotim tercatat ada sebanyak 1.388 titik panas meliputi Kecamatan Antang Kalang 10, Telaga Antang 3, Bukit Santuai 23, Mentaya Hulu 4, Tualan Hulu 0, Parengean 21, Kota Besi 124, Cempaga Hulu 2, Cempaga 0, Telawang 58, Seranau 0, Baamang 126, Mentawa Baru Ketapang 103, Mentaya Hilir Utara 53, Mentaya Hilir Selatan 612, Pulau Hanaut 10, Teluk Sampit 239.

"Dengan tingginya masih jumlah titik panas di Kotim maka ditetapkan perpanjangan status tanggap selama 7 hari dan nantinya setelah 7 hari akan kami evaluasi kembali apakah perlu diperpanjang lagi atau tidak," imbuhnya.

Berdasarkan perpanjangan status tanggap darurat bencana Karhutla ini, pihaknya tetap selalu waspada. Selain itu juga berharap masyarakat bisa lebih meningkatkan kepedulian, untuk bahu membahu dalam menghadapi musibah karhutla ini.

"Dalam menghadapi musibah seperti ini tidak bisa hanya dibebankan pada satu atau dua pihak saja. Namun perlu kerja sama seluruh elemen masyarakat maupun pemerintah agar hal ini bisa ditanggulangi dengan optimal. Mari kita jaga, kita awasi lahan kita. Jangan membakar sembarangan, kalau ada api segera padamkan," pungkas Multazam.(KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami