Home Peristiwa Selama Tahun 2022 Gangguan Satwa Liar di Kotim Menurun

Selama Tahun 2022 Gangguan Satwa Liar di Kotim Menurun

  Redaksi   | Rabu , 21 Desember 2022
a49f8171196b071fa83114eab39e9c4d.jpg
Seekor tenggiling yang diserahkan kepada BKSDA Pos Jaga Sampit.

KLIK.SAMPIT – Selama tahun 2022 gangguan satwa liar di Kabupaten Kotawaringin Timur dinilai menurun dari tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah karena faktor cuaca.

“Tahun ini lebih dominan hujan daripada panas. Sehingga satwa liar, terutama seperti beruang madu dan orang hutan memilih bersembunyi di hutan karena ketersediaan air di semak atau di hutan masih ada,” jelas Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Muriansyah, Rabu (21/12).

Dipastikan Muriansyah, untuk tingkat gangguan satwa liar tahun 2022 lebih rendah. Meski pihaknya belum bisa memberi gambaran data utuh di tahun 2021.

Sementara itu, selama tahun 2022 BKSDA berhasil mengamankan sejumlah satwa liar sebanyak 25 kali, hasil penyerahan dari warga 21 ekor, dan penyelamatan atau rescue sebanyak 4 yakni 4 individu orangutan. 

Adapun rincian penyerahannya yakni tenggiling 2 ekor, kucing hutan 1 ekor, burung kengkareng hitam 1 ekor, bekantan 4 ekor, anak dan bayi orangutan 3 individu, burung elang bondol 1 ekor, owa 1 ekor, burung beo 3 ekor, burung elang brontok 1 ekor, buaya muara 2 ekor, dan kukang 2 ekor.

“Sementara untuk rescue ada empat individu orangutan, yakni 2 invidu di Desa Batuah, Kecamatan Seranau. Dan 2 individu di Kecamatan Parenggean,” jelasnya.

Selain itu BKSDA bersama Barantina Pelabuhan Sampit juga ada mengamankan sebanyak 600 ekor burung kolibri ninja di Pelabuhan Sampit. Ratusan burung itu akan diselundupkan ke Pulau Jawa. 

“Kolibri ninja ini bukan satwa dilindungi namun karena aturan karantina tidak boleh membawa burung tersebut dalam jumlah besar maka burung tersebut disita,” imbuhnya.

Senada dengan gangguan jumlah penyerahan dari warga juga terbilang menurun. Sehingga ia berharap agar masyarakat yang masih memelihara satwa dilindungi agar menyerahkan ke petugas. 

Sementara itu Sebagian besar satwa yang diserahkan warga langsung dilepasliarkan di wilayah Kotim. Namun sejumlah satwa yang perlu rehabilitasi maka akan dibawa ke Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami