Home News Metropolis Kebiasaan Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kotim Dikritik

Kebiasaan Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kotim Dikritik

  Redaksi   | Jumat , 13 Januari 2023
5fa2e059fd095a7e56d5620d94bcbe7e.jpg
Suasana paripurna di gedung DPRD Kotim yang minim diikuti anggota dewan beberapa waktu lalu.

KLIK.SAMPIT-Kebiasan baru wakil rakyat di DPRD Kotim membuat warga sulit menemui mereka di gedung tersebut. Salah satunya adalah kantor lembaga ini kerap ditemukan kosong saat jam-jam kerja. Beberapa warga mengaku kecewa dengan hal itu. 

Warga ini ingin menemui wakilnya untuk menyampaikan aspirasi hingga pengaduan kepada komisi yang membidangi urusan itu.

 “Saya berapa kali ke DPRD kalau hari kamis-jumat orangnya sudah kosong dan berangkat dinas luar," kata Zulkifli, Jumat (13/1).

Dia mengaku sudah 3 kali ini sejak tahun 2022 lalu ingin menemui DPRD tersebut. Namun selalu kosong bahkan staf yang ada di komisi pun tidak ada di tempat dengan informasi mendampingi perjalanan dinas ke luar daerah.

“Jangan harap bisa ketemu dan ada orangnya kalau lewat dari senin selasa mereka semua tidak ada dikantor,”katanya.

Dia berharap pimpinan DPRD Kotim bisa selektif dalam memberikan Surat Perintah Perjalanan Dinas ( SPPD) tersebut. 

“Ya harusnya jangan habis berangkat semua, yang perlu kita pertanyakan apakah urgensi mereka berangkat semua ada timbal baliknya kepada daerah ini setelah pulang," katanya.

Sementara itu perjalanan dinas wakil rakyat ini turut dikritik mahasiswa setempat, Abdul Hadi. Mereka menilai anggaran untuk perjalanan dinas wakil rakyat ini harus diimbangi dengan hasil dan timbal balik untuk daerah. 

“Yang perlu dipertanyakan ini adalah apa hasil dari perjalanan dinas ini, saya dengar kegiatannya ke kota-kota di Indonesia dengan alasan kaji banding, kaji tiru dan lain sebagainya. Tapi sekembali ke Kotim apa itu bisa diimplementasikan, jujur sampai hari ini saya belum melihat itu,”kata dia.

Dia juga menyebutkan anggaran perjalanan dinas ini harus dibuka ke publik. Apalagi zaman digitalisasi ini tentunya semua bisa diakses secara elektronik. 

“Saya justru aneh kalau zaman digital ini kok masih saja dengan kegiatan-kegiatan konvensional, padahal semuanya bisa diakses dengan internet dan pola yang lebih efektif dan efisien,”tegasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami