Home News Metropolis Korban Pelecehan Seksual Karyawan Pembiayaan di Sampit Tuntut Keadilan dan Kejelasan Kasus

Korban Pelecehan Seksual Karyawan Pembiayaan di Sampit Tuntut Keadilan dan Kejelasan Kasus

  Muhamad Oktavianto   | Kamis , 09 November 2023
cc0e8bdbf427af909b03a417f3eed38e.jpg
Ilustrasi.net

KLIK.SAMPIT - Seorang perempuan berinisial TA yang menjadi korban pelecehan seksual oleh karyawan pembiayaan di sebuah kontrakan yang berada di Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, menuntut keadilan dan kejelasan kasusnya.

Selama satu tahun TA tak pernah mendapatkan keadilan serta pertanggungjawaban dari perbuatan yang telah dilakukan oleh seorang pria berinisial R.

"Kejadian ini menimpa saya sekitar satu tahun yang lalu. Tetapi sampai sekarang pelaku belum sepenuhnya bertanggung jawab kepada saya dan hasil mediasi pun dia bilang sempat mau bertanggungjawab tapi sampai sekarang tidak ada respons," kata TA korban pelecehan, Kamis (9/11).

TA bercerita, kejadian tersebut berawal saat korban mendatangi dalah satu kantor pembiayaan yang berada di Kota Sampit untuk mengajukan pinjaman dana dan bertemu dengan pelaku.

Pelaku yang bekerja di perusahaan pembiayaan tersebut berdalih telah memasukkan data korban. Namun, dari pengakuan korban bahwa dirinya belum mengirimkan data apapun. 

"Saya tidak ada mengirimkan data apapun tentang identitas saya. Tetapi dia (pelaku) sudah menginput data saya dan mau bertemu dengan saya dengan alasan tidak bisa menginput data orang lain sebelum ketemu dengan saya," jelasnya.

Akhirnya korban pun bertemu dengan pelaku di kontrakan milik pelaku yang berada di Jalan Tidar 4, Sampit, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim. Untuk menyelesaikan masalah data yang telah dimasukkan oleh pelaku.

"Waktu itu saya tinggal bersama teman saya di kontrakan itu. Tetapi pada saat itu teman saya lagi bekerja dan belum pulang jadi saya sendiri di kontrakan saya," jelasnya.

Korban yang saat itu awalnya belum mencurigai niat pelaku, masih berbincang-bincang mengenai masalah data korban. Sampai pada akhirnya pelaku pamit pulang dari kontrakan korban.

"Awalnya tidak terjadi apa-apa. Pada saat korban pulang tidak berselang lama dia datang kembali dengan alasan izin numpang ke kamar mandi saya untuk buang air kecil," ucapnya.

Saat korban telah selesai buang air kecil. Pelaku mendatangi korban dan langsung melancarkan aksinya. Korban yang kaget dan diseret oleh pelaku untuk masuk ke dalan kamar. Di dalam kamar korban dilecehkan oleh pelaku dengan menggerayangi tubuh korban.

"Saya hampir diperkosa sampai pada akhirnya saya hendak berteriak baru pelaku melepaskan," ujar korban.

Atas kejadian tersebut korban melaporkan kepada pihak Kepolisian Polres Kotim. Korban juga mengaku telah menjalani visum untuk bukti pihak kepolisian.

"Saya trauma berat dan depresi atas kejadian ini. Karena selalu terbayang bayang. Stiap kali teringat kejadian ini saya selalu menangis," katanya.

Korban melaporkan aksi bejat ke pihak kepolisian dan berharap polisi dapat bersikap adil terhadap dirinya yang menjadi korban pelecehan. 

Korban dan pelaku telah menjalani mediasi bersama pihak kepolisian namun korban merasa tidak mendapat keadilan dari pihak kepolisian.(KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami