Home Pemerintah Kotawaringin Timur Sejumlah Warga Diserang Penyakit , Pemkab Kotim Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

Sejumlah Warga Diserang Penyakit , Pemkab Kotim Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

  Dwi Cahyo Agung   | Jumat , 19 November 2021
b1ace1b6bef674f96cbc9cd94143be00.jpg
Rapat lintas instansi penetapan status tanggap bencana banjir di Kotawaringin Timur.

KLIK.SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menaikkan status tanggap bencana menjadi tanggap darurat penanganan banjir, Jumat (19/11).

Status tanggap darurat tersebut berlaku selama 14 hari terhitung sejak 20 November hingga 4 Desember 2021.

Hal ini dilakukan menyikapi banjir yang masih merendam sejumlah wilayah di Kotim di empat kecamatan. Terutama seperti di Desa Sudan dan Desa Parit, Kecamatan Cempaga Hulu yang mulai terjangkit penyakit kulit dan diare, serta kekurangan air bersih.

Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah mengatakan, saat ini masyarakat Desa Sudan sangat membutuhkan tenaga medis dan obat-obatan untuk mengatasi penyakit akibat dampak bencana banjir ini.

Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Desa Sudan saat ini direndam kedalaman banjir dengan ketinggian air 1,5 meter dan 40 sentimeter dalam rumah. Sehingga membuat aktivitas masyarakat di wilayah itu lumpuh total.

BPBD mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan darurat awal berupa bantuan pangan dan air bersih baik itu untuk mandi dan minum. Selain itu juga berkerja saman dengan perusahaan terdekat. Namun untuk kerjasama ini dinyatakan belum cukup membantu.

Ada total 1.000 lebih masyarakat yang harus mendapatkan bantuan tersebut akibat bencana banjir ini. Serta banyak masyarakat yang terkena penyakit kulit serta diare di desa tersebut. Sehingga   diperlukan obat-obatan yang cukup.

Dengan dinaikan status tanggap darurat ini diharapkan semua potensi dan sumber daya yang ada baik itu pemerintah, pengusaha, akademisi dan lainnya bisa membantu mengatasi masyarakat yang terdampak bencana banjir ini. Dan untuk anggaran pun bisa menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dan alokasi dana dari pusat. (KLIK.RED)

Baca Juga

Ikuti Kami