Home News Metropolis Duh..! Kasus Kecelakaan Kerja pada Mata di Kotim Terbilang Tinggi

Duh..! Kasus Kecelakaan Kerja pada Mata di Kotim Terbilang Tinggi

  Redaksi   | Minggu , 14 Agustus 2022
83abbf3781ab7018bf6b1e3d74ccad59.jpg
Dokter Spesialis Mata, Frisma Sagara Brilliyanto bersama dr Yiendri Irawanto berfoto bersama di sela Seminar Kegawatdaruratan pada mata, Sabtu (13 /8).

KLIK.SAMPIT -  Kasus kecelakaan kerja pada mata di Kabupaten Kotawaringin Timur,  Kalimantan Tengah, terbilang tinggi. Ironisnya lagi kecelakaan kerja tersebut sebagian berujung fatal yakni kebutaan atau cacat. 

Berdasarkan data BPJS Ketegakerjaan tahun 2021 ada

600 kecelakaan kerja pada mata.  Berarti, setiap bulannya ada sekitar 50 kasus. 

Dokter Spesialis Mata, Frisma Sagara Brilliyanto, MD menjelaskan, kecelakaan kerja pada mata ini merupakan salah satu yang paling tinggi di Kotim. Sebab Kotim merupakan wilayah yang terdapat banyak perkebunan kelapa sawit. 

"Bangak pekerja yang dijatuhi serpihan sawit masuk ke mata mengakibatkan cedera dan persentase kebutaannya sangat tinggi," ungkap pria yang juga komisaris Sagara Eye Care ini, Sabtu (13/8).

Sebab itu, perlu upaya dalam menekan angka kebutaan atau angka kecacatan akibat kecelakaan kerja di Kotim ini. Salah satu upayanya adalah dengan mengetahui langkah tepat dalam penanganannya. 

Dijelaskan Frisma,  langkah awal yang semestinya dilakukan adalah pencegahan. Seharusnya pekerja sawit menggunakan alat pelindung diri berupa kacamata khusus.  Sehingga meminimalisasi kecelakaan kerja pada mata. 

Setelah itu, barulah penanganan yang tepat. Penanganan awal menjadi yang terpenting agar kecelakaan kerja tidak sampai berujung fatal. 

"Penanganam awal sangat penting. misal trauma kimia. Bila terkena cairan asam atau basa, segera dilakukan irigasi pada mata.  Sehingga tidak terjadi kerusakan lebih lanjut," bebernya. 

Kemudian percepatan rujukan, petugas di klinik perusahaan harus berperan aktif untuk ini. Sehingga pasien dapat segera ditangani lebih lanjut. 

"Misalkan terjadi trauma tembus atau trauma infeksi berat,  jangan sampai menunggu berminggu-minggu, harusnya segera ditangani ke tingkat lanjut. Sehingga tidak parah," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kotawaringin Timur dr Iman Anggun Hermawan mengungkap, banyak kasus kecelakaan kerja pada mata, datang ke rumah sakit rata-rata  dalam kondisi sudah parah. 

"Banyak pasien datang sudah cacat. Ada yang kejatuhan serbuk sawit, tahu-tahunya sudah infeksi, ditetesi air kencing dan lain-lain. Sehingga sudah sangat parah,"  katanya. 

Di sisi lain, Direktur Sagara Eye Care dr Yuendri Irawanto mengatakan, pihaknya juga banyak melayani kasus kecelakaan kerja pada mata. Diakuinya, sejauh ini bisa ditangani dengan baik. 

"Secara komprehensif bisa kami tangani,"  katanya. 

Bahkan, terdapat tambahan dokter spesialis yang akan menguatkan klinik untuk membantu penyembuhan kecelakaan kerja pada mata.

Selain itu, klinik juga mengembangkan kemampuan dokter spesialis dengan mengikuti pendidikan khusus mendalami soal retina dan syaraf mata. 

Pihaknya juga telah mengadakan seminar kegawatdaruratan pada mata, bagi tenaga kesehatan yang bertugas di klinik-klinik perusahaan. Tujuannya, meningkatkan pengetahuan tenaga medis klinik sehingga kecelakaan kerja pada mata akan tertangani lebih baik, tidak sampai cacat apalagi buta 

Pihaknya juga meningkatkan kerja sama dengan puskesmas, Badan Penyedia Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS),  dan BPJS Ketenagakerjaan, agar pelayanan terhadap pasien semakin maksimal. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami