Home Pemerintah Kotawaringin Barat Pawai Nasi Adab Sebagai Upaya Pelestarian Kebudayaan Kobar

Pawai Nasi Adab Sebagai Upaya Pelestarian Kebudayaan Kobar

  Redaksi   | Kamis , 06 Oktober 2022
b7d6e836c092161f5639092d478b3d8c.jpg
Pj Bupati Kotawaringin Barat, Anang Dirjo, berfoto bersama sejumlah pejabat di sela pelaksanaan Pawai Nasi Adab di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat.

KLIK. PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menggelar Pawai Nasi Adab untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi ke-63 Kabupaten Kotawaringin Barat, Kamis (6/10).

"Semoga pawai ini menjadi pembelajaran penting bagi seluruh masyarakat. Khususnya para generasi penerus agar mereka bisa memberikan sumbangsih terhadap daerah ini," kata Pj Bupati Kobar Anang Dirjo, di sela acara pawai.

Pawai Nasi Adab bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, serta sebagai media pembelajaran. Diharapkan, kegiatan ini mampu menanamkan kesadaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda agar menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Anang Dirjo mengajak seluruh masyarakat berperan aktif sesuai profesi masing-masing, bahu-membahu dan bersinergi menghadapi tantangan yang ada.

Cita-cita itu, lanjut Anang Dirjo diharapkan tidak hanya indah dalam kognisi dan retorika, tetapi menjelma dalam implementasi. 

Kita patut bersyukur Kobar memiliki kekayaan sejarah dan budaya, yang dibuktikan dengan berdirinya Kerajaan Kutaringin dan merupakan satu-satunya kerjaan yang ada di Kalteng.

Lanjut Anang, serta tumbuhnya budaya-budaya lain yang juga mewarnai keragaman budaya di Kotawaringin Barat.

Dia meminta agar peserta menampilkan tampilan terbaik dengan inovasi dan kreasi yang menarik, agar kedepannya dapat menjadi ikon wisata budaya.

Pawai Nasi Adab merupakan kegiatan rutin tahunan yang selalu digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Kotawaringin Barat. 

Namun, akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun, baru tahun ini bisa kita rayakan bersama. Pawai tersebut diikuti peserta dari satuan organisasi perangkat daerah setempat, pemerintah desa dan kelurahan, BUMN dan swasta serta pelajar tingkat dasar dan mahasiswa.

Dalam pawai tersebut, nasi tumpeng berwarna kuning dan kembang serai, yakni sebuah kembang yang terbuat dari batang lidi yang dibalut kertas minyak, menjadi ornamen wajib yang harus dibawa oleh setiap rombongan peserta. 

Pawai tersebut juga dikonsep sebagai ajang perlombaan untuk memberi semangat setiap peserta menampilkan yang terbaik. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami