Home Pemerintah Pemprov Kalteng Tarif PDAM dan Daging Ayam Ras Picu Inflasi Kalteng

Tarif PDAM dan Daging Ayam Ras Picu Inflasi Kalteng

  Redaksi   | Senin , 01 November 2021
232816e3c9af98e8bfc70fb7a4ebade4.jpg
Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, memaparkan berita resmi statistik perkembangan bulan Oktober

PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat, pada bulan Oktober kemarin Kalteng mengalami inflasi sebesar 0.90 persen, berdasarkan perhitungan inflasi di dua kota acuan, yakni Palangka Raya sebesar 0,21 persen, dan Sampit 2,06 persen.

Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro menjelaskan, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Oktober 2021 terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan beberapa kelompok pada komoditas makanan.

“Perkembangan indeks harga di Palangka Raya dan Sampit, beberapa di antaranya ada kenaikan hingga membuat komponen tersebut menjadi salah satu pemicu inflasi Kalteng secara keseluruhan. Seperti tarif air minum PDAM dan daging ayam ras,” kata dia disaat menyampaikan berita resmi statistik Kalteng, Senin (1/11).

Menurut Eko, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Oktober 2021 kemarin terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok perumahan dan makan. Kendati ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, namun hal itu tidak memberi pengaruh terlalu besar.

Dikatakannya, perkembangan harga berbagai komoditas di Palangka Raya pada Oktober lalu cenderung menunjungkan kenaikan. Hal tersebut dibuktikan dengan inflasi sebesar 0,21 persen yang terjadi di Palangka Raya pada bulan lalu.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di Kota Palangka, di antaranya ikan, daging ayam ras, dan beberapa produk makanan serta rumah tangga lainnya,” sebutnya.

Sama halnya dengan Kota Palangka Raya, inflasi 2,06 persen yang terjadi di Kota Sampit juga dipengaruhi oleh kenaikan harga pada beberapa sektor. Berdasarkan hasil pencatatan BPS Kalteng, sedikit berbeda dengan Kota Palangka Raya, inflasi di Sampit justru dipengaruhi oleh peningkatan indeks kelompok perumahan, yang salah satunya air dan listrik.

“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di Kota Sampit pada Oktober kemarin, di antaranya tarif air minum PDAM, kemudian disusul daging ayam ras, serta minyak goreng,” ucapnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami