Home Pemerintah Pemprov Kalteng Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov Kalteng Jaga Stabilitas Bahan Pokok

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov Kalteng Jaga Stabilitas Bahan Pokok

  Redaksi   | Rabu , 24 November 2021
04547ba694321d46bfd8e17237c0bb0f.jpg
Asisten III Lies Fahimah didampingi Kepala Disdagperin Aster Bonawati memberi keterangan usai rapat koodinasi.

KLIK. PALANGKA RAYA – Asisten III Setda Provinsi Kalimantan Tengah, Lies Fahimah mengatakan, pemerintah provinsi menyiapkan berbagai strategi untuk menjaga stabilitasi harga dan ketersediaan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.

Hal tersebut dipaparkannya usai membuka rapat koordinasi daerah terkait stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) pada bulan Desember hingga Januari 2022, Rabu (24/11).

“Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok, karena pada saat hari besar keagamaan akan terjadi peningkatan permintaan yang bisa berdampak terhadap ketersedian hingga pengaruh harga,” kata dia.

Pemerintah kabupaten dan kota telah diinstruksikan untuk mengaktifkan keberadaan pasar penyeimbang di daerahnya masing-masing. Dengan adanya pasar penyeimbang itu, akan membuat stabilitas harga kebutuhan pokok yang dijual di pasaran.

Selain itu, tim Satgas Pangan agar dapat tetap melakukan sidak ke pasar-pasar untuk menjaga ekspektasi masyarakat tentang ketersediaan bahan pokok dan membuat para pelaku usaha tidak memanfaatkan momen tersebut untuk mempermainkan harga barang kebutuhan pokok.

“Dari sekarang harus gencar disampaikan kepada para pelaku usaha, supaya menjaga harga pada tingkat wajar sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak melakukan penimbunan barang,” katanya mengingatkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Aster Bonawati menyampaikan, secara umum ketersediaan bahan pokok di Kalteng saat ini masih sangat terjaga dan mencukupi. Kendati ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, namun dia menegaskan kenaikan itu masih dalam batas kewajaran.

“Salah satu yang agak mengalami kenaikan harga yakni gula pasir, tapi itu tidak seberapa. Mungkin kenailkan itu karena kendala distribusi yang sedikit terhambat karena banjir,” katanya.

Selain gula pasir, komoditi lain yang mengalami kenaikan harga adalah minyak goreng. Namun demikian, kenaikan harga minyak goreng ini terjadi secara nasional akibat pengaruh kenaikan minyak sawit mentah.

“Kalau untuk komoditi lain, dari sisi ketersediaan dan harga masih dalam batas normal. Tapi akan kami pantau terus dengan berkoordinasi bersama kabupaten dan kota, serta pihak Bulog,” bebernya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami