Home Peristiwa Buaya Berusia Setengah Abad Mati, ini Tanggapan BKSDA

Buaya Berusia Setengah Abad Mati, ini Tanggapan BKSDA

  Dimas Suma Fember   | Kamis , 01 Januari 1970
6fa0d20fd615931a9ad0417a8f3a3c23.jpg
Kuburan buaya di Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur.

KLIK. SAMPIT— Buaya berusia hampir setengah abad yang dirawat seorang warga Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin (Kotim) mati, Kamis (13/1).

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Muriansyah menanggapi perihal buaya yang dimakamkan oleh warga setempat dengan menggunakan kain kuning.

“Ya memang saya dapat informasinya seperti itu, ” ujar Muriansyah.

Ia mengatakan, pihak beberapa bulan lalu sudah melalukan observasi. Pihaknya juga mulanya berniat membawa buaya tersebut namun gagal. 

“Karena fisik dari buaya tersebut cacat dan ketersedian peralatan minim, maka proses pengambilan buaya ditunda,” ungkapnya.

Ia menerangkan seandainya pihaknya mengambil dan melepasliarkan ke alam, perkiraan tidak bakalan berusia panjang. Penyebabnya rahang yang cacat, sehingga  Buaya kesulitan mencari makan dan akan kalah berkompetisi di alam.

Sementara itu, Amat, warga yang sempat merawat buaya itu mengatakan bahwa seandainya pihak BKSDA ingin mengevakuasi tidak jadi masalah, pihaknya mempersilakan.

“Ya sebelumnya memang ada petugas ingin mengevakuasi tapi tidak jadi," ungkap Amat.

Ia menerangkan bahwa buaya tersebut ditemukan bapaknya saat sedang menjala ikan. Saat itu ada seekor buaya terjaring dengan ukuran sekitar satu meter.

Ia menjelaskan bahwa buaya dikubur dengan selimuti dibalut dengan kain kuning tersebut dikarenakan dulu sempat banyak orang yang mengunjungi buaya dengan memberikan baju kuning.

“Tidak ada maksud apa-apa, kain kuning itu hanya pemberian yang sering mengunjungi dan melihat buaya tersebut,” tandasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami