Home Pemerintah Kotawaringin Barat Ratusan Warga Kobar Terinfeksi HIV/AIDS

Ratusan Warga Kobar Terinfeksi HIV/AIDS

  Redaksi   | Senin , 14 November 2022
078ec2336825ff1b60f70580ec0ffe4b.jpg
Rapat koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kobar di ruang rapat Sekda, Senin (14/11).

KLIK.PANGKALAN BUN – Keberadaan penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) hingga kini masih menjadi momok dunia Kesehatan. Bahkan di Kabupaten Kotawaringin Barat pengidap penyakit yang belum ada obatnya ini ada sebanyak 144 orang.

Hal ini ditunjukkan data kumulatif dari Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat (Kobar) per tahun 2022 ini ada sebanyak 144 warga mengidap HIV. Mereka ini telah mendapat pengobatan ARV dari pemerintah pada tahun 2022 sebanyak 144 orang. 

Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kobar di ruang rapat Sekda, yang dipimpin Plt Sekda Kobar Juni Gultom diwakili Asisten 3 Setda Kobar Syahrudin, Senin, (14/11).

Rapat juga dihadiri pula oleh Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois, Perwakilan PMI Kobar, Sekretaris KPAD Kobar Aspan, Kasat Binmas Polres Kobar IPTU Dwi Gatot Asmoro dan sejumlah SOPD di lingkungan Pemkab Kobar.

"Virus HIV-AIDS bahaya yang susah kita pantau. Ini perlu kita tanggulangi bersama dan perlu kerja sama antarlini," ucap Asisten 3 Setda Kobar Syahrudin.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois melalui Kabid PKP Jhonferi Sidabalok mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan penanggulangan HIV/AIDS, baik dari segi pencegahan maupun penanganannya.

“Pemerintah daerah menyiapkan 18 fasilitas kesehatan dan 3 rumah sakit untuk pelayanan pengobatan ARV untuk ODHIV sekaligus screening. Saat ini kami menyiapkan puskesmas Kumai dan Puskesmas Riam Durian,” kata Jhonferi.

Jhonferi menerangkan bahwa sejatinya pengidap HIV-AIDS tidak akan menularkan virus kepada pasangannya asalkan rutin mendapat pengobatan ARV. 

Dia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap pengidap HIV-AIDS.

"Yang perlu disebarluaskan kepada masyarakat bahwa orang dengan HIV bisa tidak menularkan ke pasangannya apabila berobat secara teratur. Masyarakat perlu diedukasi agar tidak melakukan diskriminasi terhadap mereka," terang Jhonferi.

Meski begitu, sambung Jhonferi, dari jumlah 144 orang ODHA di Kobar, 27 orang di antaranya keluar (drop out) dari pengobatan ARV tanpa ada alasan yang jelas, sehingga perlu upaya agar mereka kembali rutin berobat.

"ODHIV lost to follow up sebanyak 27 orang. Ini harus diajak kembali agar kembali minum ARV. Di sini lah peran KPAD," terang Jhonferi.

Rencananya pada tanggal 1 Desember mendatang, Pemkab Kobar bakal mengadakan peringatan hari AIDS se-dunia sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat, pungkasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami