Home Peristiwa Tersangka Narkoba Diduga Dianiaya saat Diamankan Polres Kotim, Begini Tanggapan Kapolres

Tersangka Narkoba Diduga Dianiaya saat Diamankan Polres Kotim, Begini Tanggapan Kapolres

  Muhamad Oktavianto   | Senin , 05 Februari 2024
ede5f4c6914e69c78de7c990151a6a4c.jpg
Kapolres Kotim AKBP Sarpani waktu memimpin pers release pemusnahan narkoba.

KLIK.SAMPIT - Seorang tersangka pengedar narkoba berinisial C (38) menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum petugas kepolisian di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Nurahman Ramadani selaku kuasa hukum C mengatakan, aksi dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut terjadi pada Kamis (4/1) yang lalu. Pada hari tersebut aparat kepolisian mengamankan C atas perbuatannya menjadi pengedar narkoba.

Ramadani membeberkan kronologi kejadian yang menimpa kliennya bermula saat C menerima telepon dari orang yang mengaku bernama Juhran sudah menunggu di rumah orang tua C dan bergegas mendatangi Jurhan.

Ketika C sudah sampai di rumah orang tuanya ia mendapati Juhran sedang duduk di ruang tamu bersama pria tak dikenal. 

Informasi dihimpun, ternyata pria yang mengaku sebagai Juhran ini menyuruh C untuk membeli narkotika jenis sabu. 

Selanjutnya di tengah perbincangan antara C, Juhran dan seorang pria tak dikenal tersebut sejumlah pria mendobrak pintu rumah orang tua C dan langsung memborgol kedua tangan C. 

"Tanpa menunjukan identitas, klien saya langsung dibekap dan diborgol kemudian disuruh duduk di lantai oleh sekelompok pria yang mengaku sebagai anggota Satres Narkoba Polres Kotim," jelas Ramadani.

Setelah C duduk diceritakan Ramadani kliennya masih dalam keadaan baik-baik saja tidak ada luka lebam di tubuh klien saya dan bersikap kooperatif saat di borgol tanganya ke belakang. 

"kemudian saat ditanyakan barang tersebut beli dimana klien saya tidak menjawab, setelah beberapa kali sekelompok orang tersebut bertanya akan tetapi tidak dijawab oleh klien saya," terangnya.

Lanjutnya, Ramadani mengatakan sekelompok pria tersebut menendang ke bagian badan sebelah kiri sehingga kliennya. 

"Klien saya terjatuh ke bagian sebelah kanan barulah ada tendangan ke bagian yang dilakukan secara berulang-ulang di muka klien saya," jelasnya

Sementara itu Juhran yang diduga sebagai mata-mata kepolisian saat penggerebekan terjadi sudah lebih dulu melarikan diri dan belum jelas keberadaannya hingga saat ini. 

Ramadani menyayangkan pengeroyokan dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum aparat kepolisian terjadi di depan mata adik kliennya. 

"Saat itu orang tua klien saya juga berada di rumah tersebut," ungkap Ramadani. 

Keluarga C mengecam tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. 

Ramadani menjelaskan tidak seharusnya aparat kepolisian melakukan hal tersebut kepada kliennya. 

"Padahal belum tentu barang yang akan diserahkan oleh klien saya kepada pria bernama Juhran adalah benar narkotika," tegas Ramadani. 

Menurut Ramadani tindakan yang dilakukan oknum aparat kepolisian tersebut adalah bentuk penganiayaan dan pengeroyokan. 

"Saya menyayangkan tindakan yang dilakukan oknum kepolisian terhadap klien saya," ucap Ramadani. 

Hingga saat ini penyelidikan kasus pengeroyokan yang dialami C masih terus berlanjut dan sejumlah saksi telah diperiksa oleh penyidik.

"Ketua RT setempat, adik dan teman dekat klien saya sudah diperiksa oleh penyidik," terang Ramadani. 

Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kapolres Kotim AKBP Sarpani membenarkan saat ini kasus tersebut sedang dalam penyelidikan. 

"Kasus itu sudah ditangani oleh fungsi yang memang berkepentingan," ucap Sarpani 

Menurut Sarpani kasus tersebut harus mendengar keterangan dari berbagai pihak. "Memang betul menurut tersangka itu adalah pengeroyokan tapi berdasarkan keterangan petugas tersangka melakukan perlawanan," ujar Sarpani 

Sarpani menambahkan C yang merupakan mantan polisi seharusnya memahami proses penyelidikan. 

Kapolres Kotim menegaskan penyelidikan yang dilakukan akan tetap proporsional ia menyebutkan kalau selama ini tidak ada tersangka yang mendapat perlakuan seperti itu. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami