KLIK.SAMPIT- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang akan melanda daerah itu.
Adapun potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang itu akan terjadi Sabtu (4/5)- Minggu (5/5).
"Benar, potensi cuaca ekstrem masih ada di Kotim dan merata seluruh wilayah," ucap Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi H Asan Sampit Suci Priatin Ningsih, Sabtu (4/5).
Ia menerangkan, potensi cuaca ekstream ini terjadi akibat MJO yang berada di fase 3 (Indian Ocean) dan Kelvin turut berkontribusi dalam proses pembentukan awan di wilayah Indonesia.
"Daerah konvergensi terpantau memanjang di
Kalimantan Tengah. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," terang forecaster BMKG tersebut.
Selain itu hal ini didukung oleh kelembaban udara yang relatif basah di beberapa lapisan dan labilitas lokal kuat pada skala lokal di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng)
"Ini juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan Tengah," tambahnya.
BMKG mengimbau warga di wilayah-wilayah di Kalteng khususnya Kotim, untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Masyarakat diharapkan dapat waspada terkait potensi adanya banjir dan genangan yang diakibatkan oleh curah hujan.
"Diharapkan masyarakat juga dapat memantau perkembangan cuaca melalui informasi resmi dari BMKG dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang setempat demi keselamatan bersama," imbuh Suci.
Sementara Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sebelumnya telah menggelar rapat koordinasi evaluasi banjir di daerah itu, bertempat di ruang Pers Setda Kotim, Jumat sore (3/5).
Adapun dalam rapat tersebut dipimpin Wakil Bupati Kotim Irawati, dan dihadiri sejumlah pihak terkait. Pihaknya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari ke depan, terhitung dari Sabtu (4/5) hingga Jumat (17/5).
"Berdasarkan hasil kesepakan berbagai pihak. Kita menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari ke depan," ucap Irawati. (KLIK-RED)