KLIK. PALANGKA RAYA – Asisten I Setda Kalimantan Tengah (Kalteng), Hamka, mengharapkan, program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial di kabupaten dan kota dapat terus diperkuat.

Hal tersebut diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Program Penanganan Fakir Miskin Tingkat Provinsi Tahun 2021, sekaligus penguatan program - program penanggulangan kemiskinan yang selama ini sudah berjalan di Kalteng, Kamis (21/10).

“Penanggulangan kemiskinan ini adalah masalah yang harus kita atasi bersama. Sehingga program yang sudah ada, baik dari pusat dan daerah harus dikawal pelaksanaannya,” kata dia.

Dikatakan Hamka, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng pada September 2019 angka kemiskinan di Kalteng mengalami penurunan sebesar 4,81 persen atau 131.240 orang. Namun pada tahun 2020 seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19, angka kemiskinan meningkat menjadi 5,26 persen atau menjadi 140.421 orang.

“Pemerintah sangat mengharapkan program - program yang ada harus dijalankan terus, karena ada beberapa program bantuan sosial untuk mengatasi masalah kemiskinan,” katanya.

Salah satu program bantuan sosial penanggulangan kemiskinan ini yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Bahkan sejak tahun 2020 kemarin, nilai bantuan tersebut mengalami kenaikan dari 150 ribu menjadi Rp 200 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang diberikan per bulan.

Hamka, mengatakan, pemerintah juga telah memperluas pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin yang terdampak dari Covid-19 berupa pemberian Bantuan Sosial Tunai. Batuan berupa uang tunai tersebut awalnya senilai Rp 200 ribu per PKM per bulan, tapi kini sudah ditambah menjadi Rp 300 ribu per PKM per bulan.

“Untuk itu kita bersama-sama memperkuat program yang sudah ada, sehingga angka kemiskinan di Kalteng dapat berkurang dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” katanya mengakhiri. (KLIK-RED)