Home Pemerintah Pemprov Kalteng Harga Cabai dan Minyak Goreng Naik, Tim Satgas Pangan Diturunkan

Harga Cabai dan Minyak Goreng Naik, Tim Satgas Pangan Diturunkan

  Redaksi   | Rabu , 22 Desember 2021
7d686e0c059ee2c55270af7c63983e48.jpg
Kepala Disdagperin Aster Bonawaty pada saat kunjungan ke Pasar Besar Kota Palangka Raya.

KLIK. PALANGKA RAYA –  Mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng, melaksanakan kegiatan peninjauan ketersediaan dan perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Palangka Raya, Rabu (22/12). 

Dalam peninjauan di Pasar Besar dan Pasar Kahayan tersebut, tim dari Disdagperin memastikan ketersediaan stok kebutuhan pokok dalam kondisi mencukupi. Namun demikian, pihaknya tidak memungkiri ada dua komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, yakni cabai dan minyak goreng.

“Dari peninjauan, ketersediaan komoditas masih sangat mencukupi terutama untuk kebutuhan selama hari besar keagamaan. Kemudian dari harga, sebagaian besar masih normal biarpun untuk cabai dan minyak goreng mengalami kenaikan cukup besar,” kata Kepala Disdagperin, Aster Bonawaty.

Mengenai kenaikan harga dua komiditas itu, Aster memastikan tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi sudah diturunkan untuk memonitor perkembangan harga supaya tidak lagi mengalami kenaikan berlebih.

“Tim Satgas Pangan ini lintas sektor, terdiri dari Disdagperin, Kepolisian, Bulog, Bank Indonesia, dan BPOM. Untuk di lapangan nanti akan dikoordinasi langkah antisipasi supaya tidak terjadi kenaikan harga,” ucap dia.

Aster menjelaskan, kenaikan harga kedua komoditas itu dipengaruhi berbagai hal. Seperti contohnya cabai, yang mengalami kenaikan harga akibat pengaruh masa tanam dan panen di sentra pertanian yang sudah habis.

“Kalau tidak salah cabai ini sudah masa panennya sejak September yang lalu, jadi di bulan Desember ini sudah masuk penghujung masa panen sehingga hasilnya tidak banyak,” kata dia.

Sedangkan untuk kenaikan harga minyak goreng dipengaruhi oleh kenaikan harga CPO secara global. Sehingga dapat dipahami, bahwa kenaikan komiditas minyak goreng ini tidak hanya terjadi di Kalteng, akan tetapi merata di seluruh daerah.

“Kalau dari sisi distribusi normal-normal saja sampai saat ini, sehingga tidak ada pengaruhnya untuk kenaikan harga. Cuman yang kami lihat kenaikan ini memang sebabnya dari hulu atau dari produksinya,” katanya mengakhiri. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami