Home Pemerintah Kotawaringin Barat Pemkab Kobar akan Memperjuangkan Nasib Petani Sawit

Pemkab Kobar akan Memperjuangkan Nasib Petani Sawit

  Redaksi   | Selasa , 19 Juli 2022
6ce4b681db345d228749e0ac8fc642d3.jpg
Pj Bupati Kobar, Anang Dirjo saat diwawancarai awak media.

KLIK.PANGKALAN BUN – Penjabat Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Anang Dirjo berjanji akan memperjuangkan nasib petani kelapa sawit di daerah itu. 

Ia berharap pemerintah mengatur ulang penetapan harga tandan buah segar (TBS) yang akan dibeli oleh pabrik kelapa sawit kepada petani. Hal ini agar harga TBS yang diterima petani bisa sesuai dengan perhitungan biaya produksi yang meningkat sekarang ini.

Anang Dirjo mengatakan, saat ini petani sawit mengalami kesulitan karena tingginya harga pupuk dan jatuhnya harga TBS dikarenakan permintaan dari produsen minyak goreng yang menurun.

"Beberapa hari yang lalu saya menghadiri musyawarah nasional (Munas) I Asosisasi Kabupaten Penghasil Kelapa Sawit Indonesia (AKPSI), diikuti lebih dari 800 peserta dari berbagai daerah di Indonesia," kata Anang Dirjo.

Lanjut Anang Dirjo kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian mendukung pemerintah pusat dalam hal penataan perkebunan sawit di Indonesia.

Ia berharap pelaksanaan munas ini mampu memberikan kontribusi menjawab tantangan akhir-akhir ini yaitu anjloknya harga sawit dimana hal ini banyak dikeluhkan para petani sawit. 

“Dengan terselenggaranya munas APKSI ini kita berharap pengurus dapat memberikan kontribusi yang terbaik untuk masyarakat terutama menyangkut masalah turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit dan dapat disikapi dengan arif dan bijaksana untuk kepentingan para petani," ungkap Anang Dirjo. 

Anang Dirjo juga menilai sawit menjadi komoditas yang memiliki peran penting di dalam perekonomian masyarakat. Karena itulah Anang Dirjo menila kebijakan penataan industri sawit harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

"Sekarang petani sangat dalam kesulitan untuk mempertahankan kebun dan kehidupannya karena harga TBS terus turun", kata Anang Dirjo.

Anang menyebutkan, saat ini banyak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tidak lagi mengolah TBS akibat tangki CPO penuh, yang berdampak beberapa TBS petani tidak terbeli, pungkasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami