Home Pemerintah Kotawaringin Barat Ini Dia Rupang Dewi Kwan Im Terbesar dan Pertama di Kalteng

Ini Dia Rupang Dewi Kwan Im Terbesar dan Pertama di Kalteng

  Redaksi   | Selasa , 01 Februari 2022
47a4b8e9ac852bc6f984aaf9c0e50f2c.jpg
Patung Dewi Kwan Im terbesar di Kalimantan Tengah.

KLIK. PANGKALAN BUN - Rupang atau patung Dewi Kwan Im dengan tinggi sekitar 5 meter yang berada di Klenteng Damai Sejahtera, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menjadi yang pertama di Kalimantan Tengah, bahkan yang terbesar se-Kalimantan Tengah.

Selain itu, keberadaan Dewi Kwan Im tersebut menjadi penyemangat bagi umat Khonghucu yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat, untuk melaksanakan ibadah di Klenteng Damai Sejahtera, dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili.

Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia Kotawaringin Barat, Eric Munandar menyebutkan, pada momentum perayaan tahun baru Imlek 2573 Kongzili ada yang spesial yakni keberadaan rupang tersebut. 

"Dengan adanya Rupang Dewi Kwan Im berukuran besar ini merupakan yang pertama di Kalteng, dan inilah yang spesial," katanya, Selasa, (1/2).

Di Kalteng, rupang Dewi Kwan Im ini menjadi yang terbesar.  Sebab, menurutnya, pada umumnya untuk di Kalteng rupang Dewi Kwan Im ini berukuran kecil dan menjadi satu di dalam Kelenteng itu. 

Dengan keberadaan rupang Dewi Kwan Im tersebut, di samping karena menurunnya kasus Covid-19, umat Khonghucu yang melaksanakan ibadah di kelenteng juga cukup meningkat, ada sekitar 30 persen dari tahun - tahun sebelumnya.

"Meskipun dalam pelaksanaannya terbatas dan dilakukan secara bergantian," terangnya. 

Ia menambahkan, rupang Dewi Kwan Im yang dibangun dari hasil iuran umat Konghucu Kobar ini, baru saja diresmikan sekitar satu bulan yang lalu. Diharapkannya, dengan keberadaan rupang Dewi Kwan Im dapat membawa kebaikan untuk umat. 

Umat Khonghucu di Kobar ada sekitar 200 orang, namun sebagian ada yang pulang ke kampung halaman. Meski di tengah pandemi Covid-19 perayaan Imlek tetap berjalan lancar dan Khidmat.

Pada Imlek 2573 Kongzili ini merupakan tahun macan air. Momentum perayaan ini bukan hanya mendoakan bagi warga keturunan tionhoa saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia. 

"Kami berdoa agar bangsa ini tetap selalu diberikan kesehatan umur panjang serta limpahan rezeki. Selain itu agar pandemi juga bisa berakhir dan kembali hidup normal," pungkasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami