Home News Metropolis BKSDA Resort Sampit Mengamankan Bayi Kelasi yang Terpisah dari Induknya

BKSDA Resort Sampit Mengamankan Bayi Kelasi yang Terpisah dari Induknya

  Sugianto   | Sabtu , 20 April 2024
c20f9d28eefe16021503c534f3d6496c.jpg
Petugas BKSDA Resort Sampit saat serah terima bayi kelasi bersama warga di Kecamatan Pulau Hanaut, Sabtu (20/4).

KLIK.SAMPIT- Seekor bayi kelasi atau lutung merah diduga terpisah dari induknya di Desa Bapinang Hulu, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur. Bayi kelasi itu ditemukan warga sekitar.

Tampak bayi kelasi dalam kondisi sehat tidak terdapat luka sedikit pun. Kini bayi kelasi telah diamankan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit.

"Pada hari Sabtu sekitar pukul 08.45 WIB, seekor bayi kelas diserahkan ke kami," ucap Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah.

Menurut Muriansyah, hewan ini memiliki bulu berwarna kemerahan dan memiliki wajah berulas (bantalan pipi berkerut) kebiruan, memiliki jambul pendek sedikit berdiri. Setidaknya itu yang menjadi ciri khusus dari salah satu spesies primata yang ada di Kalimantan tersebut. 

Di seluruh wilayah hutan Kalimantan dan beberapa di antaranya terdapat di Sabah, Malaysia merupakan habitat hidup dari Satwa ini.

Menariknya lagi ciri khusus dari satwa ini, sewaktu masih bayi memiliki warna keputih-putihan dengan bercak hitam pada bagian bawah punggung dan melintang sebahu.

Seperti diketahui, biasanya lutung memiliki buru merah yang cantik. Satwa ini biasanya hidup berkelompok, dalam satu kelompok 7-8 ekor dan dengan satu ekor jantan dewasa.

Sepanjang hari, kelasi atau lutung merah biasanya beraktivitas dan aktif di siang hari atau dalam kata lain termasuk satwa diurnal.

Si lutung merah, habitat hidupnya hutan-hutan primer dan sekunder. Tidak jarang mereka keluar dari hutan kemudian memasuki kawasan dan pemukiman warga. Mereka mencari makan apabila hutan tempat mereka berdiam telah rusak atau berkurang.

"Hewan ini termasuk yang dilindungi dan harus kita amankan," ujarnya.

Muriansyah menjelaskan Kronologis penemuan bayi Kelasi yakni pada hari Rabu (17/4) warga bernama Ari Susanto ke kebun miliknya. Ketika itu ia melihat induk kelasi sedang dikejar kelasi lain dan bayinya terjatuh. 

"Di tunggu sampai siang hari, induknya tidak datang lagi. Karena kasihan dan khawatir kalau bayi kelasi tersebut mati, lalu dibawa ke rumah. Di rawat dan diberi minum susu," terangnya.

Lanjutnya, karena warga mengetahui bayi kelasi tersebut termasuk hewan yang dilindungi, maka langsung menginformasikan kepada petugas BKSDA Resort Sampit.

"Hari ini dilakukan giat serah terima bayi kelasi di Kecamatan Pulau Hanaut dan saat ini, bayi di amankan di Resort Sampit," demikian Muriansyah. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami