Home Pemerintah Kotawaringin Timur Darurat Peredaran Narkoba, Bupati Kotim Minta Pengawasan Pintu Gerbang Kotim di Perketat

Darurat Peredaran Narkoba, Bupati Kotim Minta Pengawasan Pintu Gerbang Kotim di Perketat

  Redaksi   | Kamis , 18 Agustus 2022
00a02fb751b04e118a93912d3da0df12.jpg
Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor saat menyampaikan sambutan rapat pembentukan satuan tugas interdiksi bersama BNNP Kalteng, dan sejumlah stakeholder terkait di aula sekretariat Daerah Pemkab Kotim, Kamis (18/8).

KLIK. SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor meminta pengawasan pintu gerbang masuk ke wilayah itu diperketat. Pasalnya, penyebaran nakorba kini semakin gawat bahkan statusnya sudah darurat. 

Menurut Hakilinnor, Kotim sebagai titik persinggahan yang sangat strategis. Sebab terdapat banyak pintu masuk, baik lewat udara, darat, laut dan udara. Begitu juga dengan kemudahan masuknya narkoba. 

"Makanya kita perlu memberikan perhatian serius pada pintu-pintu tersebut. Baik itu bandara, pelabuhan, maupun terminal-terminal khusus lainnya." katanya. 

Halikinnor menyampaikan hal tersebut dalam rapat pembentukan Satuan tugas interdiksi yang dihadiri Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah Brigadir Jenderal Pol Drs Sumirat. 

Ditambahkan Halikinnor, itu belum termasuk jalan tikus yang tidak diketahui. Ini juga menjadi salah satu penyebab dugaan mudahnya masuk berbagai jenis narkoba ke wilayah bumi Habaring Hurung ini. 

Di sisi lain, jumlah penduduk Kotawaringin Timur yang cukup padat menjadi potensi pasar yang luar biasa bagi bandar narkoba. Sebab jumlah penduduk ini menjadi salah satu indikator tingginya permintaan terhadap barang haram itu. 

Sementara itu, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah, kasus peredaran narkoba cukup tinggi. Salah satu bukti empiris yang dapat dilihat adalah tingkat frekuensi penangkapan oleh penegak hukum. 

"Oleh karena itu kita perlu melakukan tindakan preventif dalam penanganan dan pemberantasannya," kata Halikinnor. 

Oleh karena itu, pengamanan, pengendalian, dan pengawasan yang ketat terhadap jalur-jalur masuk ini memerlukan sinergitas dan koordinasi bersama pemerintah, TNI, Polri, Badan Narkotika Nasional, maupun instansi vertikal. 

"Seluruh komponen harus bahu-membahu, saling menopang dalam kesulitan, saling bertukar informasi di kala kebingungan, dan  saling berdiskusi dalam menjawab tantangan yang dihadapi," katanya. 

Setiap stakeholder pun berkewajiban untuk mengambil inisiatif peran. Tujuan utamanya yaitu pengawasan dan 

pengendalian terhadap masuknya narkoba di wilayah yuridiksi Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah Brigadir Jenderal Pol Drs Sumirat memberikan gambaran peredaran narkoba di Indonesia termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur. 

"Narkotika ini memiliki daya rusak yang luar biasa. Bisa dikatakan bahkan wilayah Indonesia pelosok-pelosok sudah menjadi sasaran sebaran penyalahgunaan dan narkotika,"  katanya. 

Dia berharap dalam kegiatan yang dihadiri stakeholder terkait itu dapat diketahui titik kelemahan pengawasan. Sehingga dapat segera dievaluasi jangan sampai mempermudah masuknya pasokan narkoba ke wilayah itu. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami