Home News Metropolis Harga Beras di Sampit Melonjak, Emak-Emak Ingin Berontak

Harga Beras di Sampit Melonjak, Emak-Emak Ingin Berontak

  Sugianto   | Minggu , 26 Februari 2023
fd097c96ab93ea96b192f8f0ce4672a1.jpg
Salah seorang konsumen sedang membeli beras dikawasan PPM Sampit

KLIK.SAMPIT- Warga Sampit , Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluhkan lonjakan harga beras yang terus terjadi beberapa waktu terakhir.

Supinah salah seorang warga Baamang menuturkan mereka merasa keberatan dengan kenaikan harga ini. Sementara beras merupakan bahan kebutuhan pangan yang belum bisa digantikan oleh barang lain. 

"Mau apa lagi, kalau harga BBM naik kami masih berjalan kaki atau tidak keluar rumah. Tapi kalau harga beras yang naik, kami pasti harus membelinya. Kalau tidak, anak kami mau makan apa," ujarnya, Minggu (26/2). 

Ibu rumah tangga itu mengatakan kenaikan harga beras, membuat mereka pusing. Sebab harus putar otak mengakali keperluan dapur mereka. 

"Sekarang yang cuma saya pikirkan hanya untuk keperluan perut,untuk membeli barang yang lain belum bisa," katanya.

Ia merinci, sebagai ibu rumah tangga, yang hanya berharap dengan penghasilan suami sebagai kuli bangunan sebesar Rp 3 juta per bulan. Untuk hidup dengan tiga anak yang sedang bersekolah SMP, jumlah itu tidak mencukupi.

"Harga beras terus naik, biasanya Rp 12.000 menjadi Rp 14.000 per kilogram. Beras siam epang biasanya Rp 17.000 menjadi Rp 24.000," jelasnya.

Lanjutnya untuk harga barang pokok yang lain tidak ada kenaikan harga yang berarti, saat ini masih bisa disiasati untuk harga keperluan dapur lainnya.

"Untuk harga bumbu-bumbuan dan sayur-sayuran memang tidak ada kenaikan harga yang berarti. Namun kenaikan harga beras menjadi pukulan berat bagi kami, harus nya pemerintah bisa mengontrol harga beras ini,"pungkasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami