Home News Metropolis Lestarikan Tradisi Daerah, Masyarakat Berharap Pemkab Kotim Kembali Gelar Mandi Safar

Lestarikan Tradisi Daerah, Masyarakat Berharap Pemkab Kotim Kembali Gelar Mandi Safar

  Sugianto   | Kamis , 14 September 2023
1ba5fc1c17913d3d1b56c9856d65273f.jpg
Antusias warga dalam melaksanakan tradisi mandi safar di Sungai Mentaya, Sampit, Rabu (13/9).

KLIK.SAMPIT- Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, dapat menggelar kembali tradisi mandi safar untuk melestarikan tradisi daerah tersebut. 

Rusdi salah seorang warga Kecamatan Baamang mengatakan biasanya tradisi mandi safar, digelar pada Rabu terakhir yakni bulan Safar, bulan kedua dari tahun Muharam. Namun tahun ini tampaknya Manfi Safar tak digelar seperyi biasanya. 

"Sudah lama kita tidak ada kegiatan mandi safar bersama seperti dulu. Selama ini hanya kegiatan masing-masing tempatnya. Dulu dari pemerintah daerah pada Rabu terakhir bulan safar pasti ada kegiatan ini," katanya, Rabu (14/9).

Berdasarkan pantauan, Rabu siang (13/9) siang, sejumlah warga mulai dari anak-anak hingga dewasa sengaja berkerumun di tepi sungai untuk mandi safar. Bahkan beberapa titik ada warga yang berkumpul menggelar acara selamatan. Mereka meyakini bulan safar merupakan bulan nahas atas banyak berbagai musibah.

"Pada saat tradisi mandi safar ini, biasanya selain mandi safar kita juga menggelar selamatan tolak bala dulu supaya kampung kita terhindar dari musibah," ujarnya.

Hal senada disampaikan warga Kecamatan Mentawa Ketapang Jony yang tinggal di pinggiran Sungai Mentaya, ia juga mengaku sudah lama pemetintah tidak menggelar tradisi mandi safar ini.

"Ya terakhir 2019 kalau tidak salah, Biasanya kita berkumpul dan mandi bersama di Pusat Perbelanjaan Mentaya," katanya.

Jony pun berharap agar pemerintah daerah bisa menggelar mandi safar kembali tradisi mandi safar. Sehingga tradisi ini bisa dapat terus lestari

"Mudah- mudahan ada perhatian pemerintah dalam menggelar tradisi mandi safar ini, agar budaya daerah kita ini. Jangan sampai hilang terkikis oleh budaya luar," pungkas Jony. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami