Home Pemerintah Kotawaringin Timur Pemkab Kotim Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

Pemkab Kotim Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

  Redaksi   | Senin , 12 September 2022
21735295262f617cdbba585c0e53273a.jpg
Rapat penetapan status tanggap darurat bencana banjir Kotim, Senin (12/9).

KLIK.SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, Senin (12/9). Status ini akan berlaku srlama 15 hari ke depan. 

Penetapan status ini melalui rapat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan instansi terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) di Ruang Rapat Jelawat Setda Kotim. Rapat tersebut dipimpin Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati. 

"Kami telah melaksanakan rapat, hasilnya kita menetapkan status tanggap darurat banjir berlaku 15 hari ke depan," ungkap Irawati. 

Penetapan status ini penting guna kepentingan pendanaan dalam menangani dan membantu korban bencana banjir, melalui Biaya Tak Terduga (BTT). 

"Karena untuk mengeluarkan dana BTT ini harus ada status tanggap darurat yang ditandatangani oleh kepala daerah," ujarnya. 

Selain itu status tanggap darurat bencana juga layak ditetapkan mengingat analisa BMKG, sampai bulan Desember intensitas hujan di Kotim masih tinggi dan berpotensi banjir. 

"Akhirnya kami mengambil keputusan siaga tanggap darurat dasar untuk mengeluarkan dana," imbuhnya. 

Dengan begitu, penanganan bagi masyarakat terdampak banjir dapat lebih mudah. Sehingga tak sampai ada dampak kelaparan dan semacamnya akibat bencana banjir ini. 

Adapun bantuan yang sebelumnya telah disalurkan, masih baru di tiga kecamatan yakni Kota Besi, Parenggean, dan Mentaya Hulu. Bantuan tersebut merupakan sisa bantuan bencana banjir tahun sebelumnya. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kotim, Rihel mengatakan, setelah ditetapkannya status pihaknya dapat merincikan kebutuhan yang akan disalurkan bagi korban banjir. 

"Setelah ini baru kita bikin rincian apa saja yang dibutuhkan. Masuk di situ semua rincinya nanti. Bukan sebesar-besarnya tapi sesuai kebutuhannya, yang ril, yang efektif dan efisien yang kita gunakan," kata Rihel. 

Terkait jumlah kebutuhan anggaran untuk banjir ini, Rigel belum bisa menyebutkan nominalnya. Menurutnya, nilainya tidak jauh dari tahun sebelumnya, sebab kecamatan, desanya, jumlah kepala keluarga, dan jumlah rumah hampir sama. Meski secara bencana, diakuinya tahun ini banjir lebih parah. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami