Home News Metropolis Kemarau Melanda, Lahan Pertanian di Sampit Kering, Harga Sayur Anjlok

Kemarau Melanda, Lahan Pertanian di Sampit Kering, Harga Sayur Anjlok

  Sugianto   | Kamis , 24 Agustus 2023
041445e63effca2f2853fee7d154e679.jpg
Kondisi salah satu lahan pertanian di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang saat musim kemarau, menjadi sangat kering. Sehingga petani harus sering-sering menyiram tanaman mereka.

KLIK. SAMPIT - Kemarau yang melanda beberapa bulan belakangan ini membuat daratan di Kabupaten Kotawaringin Timur kering. Termasuk lahan pertanian sayur. Di sisi lain harga sayur-mayur di pasaran anjlok.

Pantauan Klikkalteng.id sejumlah areal persawahan di Sampit telah mengalami dampak buruk dari kekeringan yang terjadi. Kurangnya pasokan air membuat tanaman rusak dan berdampak pada harga sayur.

"Kualitas sayur menjadi jelek. Dalam sebaris lebih banyak yang rusak dari pada yang bagus," ungkap Edy Yanto, salah seorang petani sayur di Jalan Teratai, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Rabu (23/8).

Kondisi ini sudah beberapa bulan belakangan ini dirasakan petani. Dan tentu saja menjadi momok bagi kalangan petani.

Kini para petani hanya bisa pasrah, banyak sayur mereka yang layu. Sehingga membuat waktu masa panen bertambah.

Mengatasinya petani pun harus lebih rutin menyiram lahan pertanian, minimal dua kali dalam sehari. Tentu ini membuat biaya produksi membengkak, terutama untuk membeli bahan bakar minyak mesin penyedot air.

"Kalau enggak kami juga harus menggali lebih dalam sumur yang menjadi sumber air, karena sudah mulai mengering," ujarnya.

Adapun harga sayur koni anjlok dan cukup menyiksa petani. Seperti sayur kangkung yang biasa Rp 6.000 per ikat turun menjadi Rp 2.000 per ikat. Begitu juga sayur bayam yang biasa dijual Rp 8.000 per ikat turun menjadi Rp 2.000 per ikat.

"Biasanya satu kali panen kami bisa menghasilkan sekitar Rp 350 ribu untuk satu jenis sayur, saat ini petani hanya sekitar Rp 150 ribu sekali panen," katanya.

Petani berharap hujan segera turun, sehingga kegiatan bercocok tanam mereka dapat kembali seperti semula. Bila tidak mereka terancam merugi bahkan bangkrut. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami