KLIK. PALANGKA RAYA - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo menegaskan, upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) harus dilakukan secara terkoordinasi dari semua tingkat supaya kerja di lapangan lebih optimal.

Hal itulah yang menjadi dasar utama pemerintah dalam pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla, yang difokuskan pada semua titik hingga tingkat kelurahan dan desa. Tentunya langkah ini dimaksudkan agar pengawasan hingga pencegahannya lebih terukur.

"Satgas pencegahan Karhutla kabupaten dan kota memperkuat upaya pencegahan Karhutla di tingkat tapak seperti sosialisasi, diseminasi dan pendampingan pembukaan lahan tanpa bakar," kata dia. 

Ia mengungkapkan Pemprov Kalteng bersama dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Kalteng telah sepakat mengambil langkah-langkah strategis dan konkret terkait pengendalian Karhutla.

Termasuk di dalamnya ada pelatihan serta patroli bersama, penentuan status kesiagaan dan darurat Karhutla dengan cepat dan tepat oleh pemerintah kabupaten dan kota untuk dasar provinsi menetapkan status.

"Kemudian pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar hutan, optimalisasi restorasi gambut, pemantapan personil dan peralatan dan penyediaan anggaran," katanya menegaskan. 

Sementara itu terkait anggaran tersebut penyediaan anggaran ada tiga sumber melalui APBD Provinsi Kalteng dari APBD Murni dan DBH-DR. Kemudian ada anggaran belanja tidak terduga, dan dana tugas pembantuan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

"Pada intinya pencegahan karhutla dilakukan secara terkoordinasi, sinergi dan dilakukan secara menyeluruh di semua lini," katanya mengakhiri. (KLIK-RED)