Home DPRD Kotawaringin Barat Kawasan Jalan Pangeran Antasari Pangkalan Bun Dinilai Semrawut

Kawasan Jalan Pangeran Antasari Pangkalan Bun Dinilai Semrawut

  Redaksi   | Selasa , 31 Januari 2023
25597f4ae1481e7f4007263a8b4d5334.jpg
Salah satu titik di Jalan Pangeran Antasari Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, yang dinilai semrawut.

KLIK.PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diminta memperhatikan estetika dan penataan Kota Manis Pangkalan Bun. Terutama kawasan Jalan Pangeran Antasari yang semrawut oleh keberadaan lapak pedagang. 

“Penataan estetika kota itu misalnya masih banyak para pedagang kaki lima yang memakai jalan raya, yang mengganggu pengguna jalan dan merusak keindahan kota," kata Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Barat, Bambang Suherman, Selasa (21/1).

Dia juga menyoroti perihal semrawutnya para pedagang di sekitar Jalan Iskandar sekitaran Bundaran Pancasila yang memanfaatkan trotoar untuk berjualan. 

Bambang Suherman meminta agar Pemkab Kobar serius untuk menata kembali supaya estetika kota Pangkalan Bun tetap terjaga dengan baik. 

Apalagi, lanjut Bambang Suherman, Pangkalan Bun saat ini memiliki hotel berbintang yang tentunya akan banyak tamu berkunjung ke Kotawaringin Barat.

"Saya melihat di kawasan Jalan Pangeran Antasari semrawut para pedagangnya, bukan kita melarang tetapi jika ditata tentu akan terlihat indah," tutur Politisi Gerindra ini. 

Selain itu hadirnya hotel berbintang di Kota Pangkalan Bun, ia berharap dapat membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan dunia pariwisata di Kobar. 

Dengan adanya hotel tersebut tentu puluhan bahkan ratusan karyawan akan terserap menjadi tenaga kerja di sana. 

Ia mendukung adanya investasi di bidang perhotelan karena itu sejalan dengan program pemerintah dalam pengembangan pariwisata. 

Maka ia menyuarakan hadirnya hotel berbintang tersebut juga diimbangi dengan perbaikan dan penataan sarana atau fasilitas publik seperti trotoar dan plangsong. 

Ia menyadari pembangunan dari desa juga masih banyak manjadi Pekerjaan Rumah. Tetapi jangan sampai mengabaikan estetika kota mengingat itu menjadi wajah atau cerminan Kota Manis Pangkalan Bun. 

Selain itu, ia juga menyoroti, tanah-tanah kosong yang diduga sengaja dibiarkan oleh pemiliknya juga terlihat tidak terawat dan menjadikan lambatnya pertumbuhan ekonomi di Kobar. 

Bambang menduga tanah-tanah tersebut utamanya di kawasan kota sengaja disimpan saat harga mahal baru dijual. 

"Saya mengimbau agar tanah-tanah itu segera dimanfaatkan atau setidaknya disewakan untuk pelaku UMKM supaya ada aktivitas sehingga Kota Pangkalan Bun terlihat tumbuh dan berkembang,"pintanya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami