KLIK. PANGKALAN BUN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Provinsi Bali, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke DPRD Kotawaringin Barat (Kobar). Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan kerjasama bidang pariwisata, Rabu, (19/1). 

Kedatangan dua anggota DPRD Badung disambut Komisi C DPRD Kobar dan Pegawai Dinas Pariwisata Kobar. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi dan mendengarkan kesiapan sarana dan prasarana mengenai pariwisata di Kobar. 

Anggota DPRD Badung Bali, I Wayan Edy Sanjaya mengatakan, pihaknya melakukan kunjungan ke Kobar ini untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana daerah ini. Mengingat, Kobar ini menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik hingga mancanegara terutama Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) . 

"Sebenarnya untuk soal kerjasama ini sudah terjalin sejak tahun 1990-an. Pemerintah Badung Bali selalu mengirim wisatawan atau Bule yang berkunjung ke Bali kemudian diarahkan ke Kobar khususnya TNTP," kata I Wayan Edy Sanjaya. 

Namun, lanjutnya, dalam dua tahun terakhir ini, karena adanya pandemi Covid-19 hal itu tidak dilakukan. Maka dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam bidang pariwisata ini, pihaknya juga memastikan apakah sarana dan prasarana penunjang sudah siap. 

"Baik itu hotel, pemandu, kapal dan TNTP-nya apakah sudah siap untuk dikunjungi wisatawan, khususnya wisatawan asing pada saat nanti dalam kondisi normal," bebernya. 

Maka hal ini perlu dipastikan, sehingga nantinya pariwisata Badung dan Kobar bisa tumbuh pesat lagi. Namun sebelum itu semua, kesiapan dari daerah harus jauh lebih matang. Agar ketika wisatawan berkunjung, bisa menikmati wisatanya dengan baik. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kobar Tuslam Amirudin mengatakan, adanya kunjungan DPRD Badung Bali ke Kobar ini suatu kehormatan. Sekaligus pihaknya banyak belajar dari Badung dalam pengelolaan pariwisata. 

"Kobar harus banyak belajar dari Badung Bali dalam pengelolaan pariwisata. Pasalnya Kabupaten Badung Bali PAD dari pariwisatanya ini sangat pesat yakni hampir mencapai 85 persen dari total APBD dalam setahun. Memang tidak bisa dibandingkan dengan Kobar, namun Kobar harus banyak belajar, " ujarnya. 

Apalagi di Kobar, bidang pariwisata ini menjadi program prioritas pemerintah saat ini. Sehingga peningkatan PAD dari pariwisata perlu di genjot agar banyak manfaat bagi masyarakat. 

"Tentu ini merupakan spirit, bagaimana kita bisa belajar dan bisa mengembangkan potensi wisata yang ada di Kobar," pungkasnya. (KLIK-RED)