Home News Politik Sang Sarjana Pertanian, Kuling SP, Kembali Bertarung di Dapil Seruyan

Sang Sarjana Pertanian, Kuling SP, Kembali Bertarung di Dapil Seruyan

  Redaksi   | Sabtu , 29 Juli 2023
fb2a50be302f6fcdd926c8f0065d7139.jpg
Kuling SP, siap bertarung dalam Pileg 2024 Dapil 3 Seruyan.

KLIK.SAMPIT- Konstelasi pemilihan anggota legislatif tahun 2024 mendatang merupakan momentum perubahan untuk masyarakat di Kabupaten Seruyan. Ajang lima tahunan ini diharapkan bisa jadi wadah masyarakat untuk mendudukan wakilnya di kursi DPRD Kabupaten Seruyan.

Kuling merupakan salah seorang putra daerah asli Desa Derawa Kecamatan Seruyan Tengah yang akan kembali menjajal pertarungan dalam pileg di dapil III meliputi 4 kecamatan yakni Batu Ampar, Seruyan Tengah, Tumbang Manjul, Suling Tambun.

"Saya sebagai putra daerah merasa terpanggil untuk mewakili masyarakat di daerah ini supaya bisa menjembatani aspirasi mereka melalui lembaga DPRD sehingga aspirasi itu tersalurkan secara konstitusional, " kata Kuling.

Pria yang berlatar belakang pendidikan sarjana pertanian ini menegaskan dirinya akan mengusung perubahan untuk masyarakat yang ada di daerahnya. Selama ini dia menilai banyak persoalan yang harusnya disuarakan secara maksimal melalui lembaga DPRD.

"Saya akan menjadi penyambung lidah masyarakat karena niatan saya merubah dapil ini untuk bisa lebih maju dan pembangunan akan maksimal, "kata dia.

Dia mengusung perubahan di sektor infrastruktur jalan sebab baginya infrastruktur jalan dan jembatan yang baik ini akan membuka ketertinggalan desa-desa yang ada di wilayah tersebut. Selain itu juga pemerataan pendidikan dan kesehatan. Sehingga hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar itu bisa terpenuhi. 

"Pendidikan dan kesehatan adalah kebutuhan dasar yang wajib diberikan oleh negara, cuma persoalannya hak masyarakat ini memang harus diperjuangkan secara berkesinambungan untuk menuju Seruyan Cerdas dan  Seruyan Sehat, "katanya. 

Tidak kalah penting menueutnya adalah komitmen untuk menyejahterakan masyarakat melalui program plasma 20 persen. Masyarakat di sekitar perusahaan perkebunan swasta yang ada tidak lagi jadi penonton. Sejatinya kehidupan mereka bisa sejahtera asalkan program plasma 20 persen yang menjadi kewajiban PBS ini dilaksanakan secara serius dan maksimal.

 "Konsentrasi program saya juga adalah bagaimana plasma 20 persen itu bisa nyata adanya tidak hanya jadi retorika di mata publik. Dengan begitu masysrakat kita bisa hidup layak dan sejahtera  juga, "kata dia.(KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami