Home Peristiwa Merasa Ditipu Sejumlah Wanita di Sampit Laporkan Pemilik Toko Berlian

Merasa Ditipu Sejumlah Wanita di Sampit Laporkan Pemilik Toko Berlian

  Muhamad Oktavianto   | Kamis , 18 Mei 2023
03d302434b8c1083c7f8ca6a42c78738.jpg
Sejumlah Wanita ramai mendatangi SPKT Polres Kotim melaporkan penipuan berlian palsu.

KLIK.SAMPIT - Sejumlah wanita di Sampit, ramai-ramai mendatangi Kepolisian Resor Kotawaringin Timur. Merrka merasa ditipu oleh pemilik toko berlian di Jalan RA Kartini, Sampit. 

Salah seorang pelapor Sheila mengatakan, pihak telah melapor ke Mapolres Kotawaringin Timur sejak Sabtu lalu (13/5).

Dirinya mengatakan kalau toko tersebut seperti sengaja membuka cabang di Sampit dan salah satu toko berada di Palangka Raya.

"Kami sudah melapor ke Polres Kotim Sabtu kemarin, dan toko itu merupakan cabang dari toko yang berada di Palangka Raya, " Kata Sheila Kamis (18/4). 

Adapun hal yang telah membuat mereka merasa tertipu adalah setelah toko tersebut ditutup menjadi sangat kesulitan untuk dapat terhubung dengan pihak toko tersebut.

Karenanya kejadian itu membuat barang yang pihaknya beli tidak dapat dijual kembali sesuai dengan yang tertera di nota bahwa pihak toko menerima penjualan kembali.

"Selain itu yang membuat kami menjadi kesulitan pihak penjual langsung menutup akun Instagram @titadiamondsampit dan juga akun WhatsApp yang khusus untuk melayani para pelanggan yang ada di Sampit," bebernya. 

Dengan demikian mereka pun masing-masing memiliki perasaan yang tidak enak sehingga berusaha menghubungi kontak Instagram maupun WhatsApp. 

Alhasil masing-masing dari mereka mendapatkan respons yang kurang nyaman ketika pihak Tirta Diamon Palangka Raya menyampaikan bahwa mereka tidak menerima barang yang dibeli dari toko cabang Sampit dengan alasan berbeda ketentuan dan kepemilikan. 

"Adapun perhiasan yang kami miliki adalah berupa berlian banjar (ikat emas) tersebut tidak dapat kami jual di toko manapun. Lebih tepatnya tidak ada toko yang mau menerima penjualan barang bermata berlian tersebut di toko mereka. Sehingga berdampak uang yang kami miliki tertanam di dalam barang tersebut dan menjadi tidak bernilai," ucapnya. 

Pihaknya juga menduga bahwa pedagang berlian tersebut telah menipu karena berlian yang berikatkan emas tersebut setelah dicek keaslian emasnya tidak semuanya asli. 

"Ternyata ditemukan bahwa emas tersebut tidak semuanya asli. Melainkan ada penggalan barang yang disambung dengan bahan yang tidak terbuat dari emas seperti yang dimaksud di dalam nota barang tersebut. Sehingga tidak heran barang yang kami miliki cepat berubah menjadi hitam dan kemerahan," sebutnya. 

Terpisah salah satu pedang toko emas di pasar PPM mengatakan kalau pihak toko tersebut setahunya fokusnya menjual berlian.

"Jadi Tirta Diamon itu fokusnya menjual berlian. Memang ada beberapa menjual emas tapi produk utamanya itu berlian. Sesuai dengan nama tokonya, memang ada menjual emas tapi hanya beberapa saja," kata Darsani.

Diakuinya akibat dari kejadian ini pasti akan berdampak negatif kepada para pedagang se-Kalteng khususnya di Sampit.

"Ya kalau itu pasti akan berdampak negatif dan akan berimbas ke pedagang toko emas," ucapnya.

Dirinya juga mengatakan dampak negatif tersebut juga pernah terjadi beberapa tahun yang lalu karena salah satu toko di Samuda yang menjual emas dengan kadar yang emas yang kurang bagus. Sehingga berdampak negatif hingga ke seluruh toko emas di provinsi itu.

"Beberapa tahun lalu pernah ada kejadian hampir seperti ini di Samuda dan dampaknya mencakup toko emas di seluruh Kalimantan Tengah," katanya.

Dirinya juga mengungkapkan kalau pihaknya untuk mengecek emas memang memiliki keahlian. Namun tidak untuk mnegecek keaslian berlian. 

"Biasanya memang cuma ada beberapa toko yang bisa mengecek harga dari berlian tersebut," ungkapnya.

Kendati demikia, pihak pengelola toko emas memgaku belum ada dampak signifikan dari adanya kasus toko berlian dengan minat jual beli emas di Sampit. 

"Masih normal, dan semoga akibat kejadian itu tidak akan terjadi lagi dan tidak akan berdampak pada seluruh toko emas di Sampit," katanya

Dirinya juga berharap agar pihak berwajib mengambil tindakan terkait dugaan penipuan tersebut. 

"Kami para pedagang berharap agar phak yang berwajib agar cepat mengambil tindakan. Juga kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan selesaikanlah, misalnya pelaku mengembalikan uang kepada para pembeli," bebernya.

Adapun total kerugian barang yang mereka miliki disebabkan tidak dapat dijual kembali adalah berjumlah Rp 60.675.000. 

Hingga kini belum ada pula laporan resmi dari kepoliaian terkaot laporan itu. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami