KLIK.PANGKALAN BUN - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat Budi Santosa melihat kesiapan tom sepak bola yang akan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah XII nanti. 

Budi Santosa memantau persiapan tim di Lapangan Sepak Bola Sport Center, Kelurahan Madurejo Kecamatan Arut Selatan, Minggu (2/7)

"Sepak bola menyatukan kita," harapnya. 

Hal itu bukan tanpa alasan, sebab pemain sepak bola Porprov Kobar terdiri dari bermacam suku dan agama. 

"Kalian anak-anak luar biasa dari berbagai suku dan berbeda agama bisa bahu membahu membela nama Kabupaten Kotawaringin Baratm Sepak bola menyatukan kita dan menyadarkan kita semua, begitu indahnya kalau kita bersatu," katanya. 

Budi Santosa menyemangati para atlet yang akan bertanding pada Porprov di Kotim 26 Juli 2023 nanti. 

" Saya tahu benar bagaimana masyarakat Kobar sangat teguh memegang prinsip-prinsip agama mereka," kata Budi Santosa yang saat itu didampingi Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono, Danlanud Iskandar Pangkalan Bun Letkol Pnb Widi Nugroho dan Plh Sekda Juni Gultom.

Menurutnya, selama ia berada di Kobar selama itu pula ia merasakan nikmatnya hidup dalam keberagaman. Saling menghormati dan menghargai di tengah perbedaa dan sepak bola menyatukannya. 

"Saya selalu menekankan hal itu sebagai tanda bersyukur kepada Tuhan, disamping berlatih keras, para pemain juga harus rajin beribadah," pinta Budi Santosa kepada Punggawa Porprov Kobar.

Ditambahkannya bukan hanya atas kemenangan, tetapi lebih kepada nikmat yang diberikan setiap detiknya. Saya lebih bersyukur kebiasaan itu terbawa sampai mereka sudah juara mereka semua berada di jalur profesional. 

"Saya menyampaikan maksud kepada kepala pelatih, Yusro Arodi, agar anak-anak ini lebih bisa bersatu dan ibadahnya lebih ditingkatkan lagi," pintanya. 

Menurut Budi Santosa, selain tentang persatuan, sepak bola juga merupakan perwakilan dari sebuah kehormatan. Itu yang ingin ia tanamkan dalam benak atlet.

Sementara itu Kepala Pelatih Sepak Bola Kontingen Porprov Kobar, Yusro Arodi mengatakan dalam ajang ini ia tak hanya membawa puluhan anak, tetapi juga mewakili mimpi dari ribuan anak-anak di Kotawaringin Barat.

"Impian melihat sepak bola Kobar mereka mampu berbicara di tingkat nasional kalau perlu tingkat dunia. Saya berani katakan, dan Coach tak salah memilih mereka. Anak-anak ini dipilih dengan kriteria yang ketat. Mereka ditempa bukan hanya soal kemamouan olah bola, melainkan juga tentang akhlak," pungkasnya. (KLIK-RED)