Home Peristiwa Getaran Kuat Terasa di Sampit, Warga Bergegas keluar Rumah

Getaran Kuat Terasa di Sampit, Warga Bergegas keluar Rumah

  Sugianto   | Sabtu , 23 Maret 2024
92988513163d9339e6d0273536fcb1a7.jpg
Sejumlah warga di salah satu perumahan di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, keluar rumah saat getaran gempa terasa, Jumat sore (22/3)

KLIK.SAMPIT- Getaran gempa tak hanya dirasakan sekali di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jumat (22/3). Namun beberapa kali, dan yang terkuat adalah sekitar pukul 15.58. Warga pun bergegas keluar rumah. 

"Saya tadi tanpa pikir panjang ajak anak keluar rumah," ungkap Mashud, warga Kecamatan Baamang. 

Getaran gempa yang kedua ini lebih terasa. Sehingga hampir semua warga merasakan dan menyaksikannya. 

"Kaget juga karena getarannya cukup terasa. Saya kira tadi efek puasa karena lapar makanya serasa berguncang ternyata gempa," ucap Nasib Purwantom

Selain itu gempa ini membuat warga takut, berdasarkan pantauan di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang para warga yang merasa gempa langsung keluar rumah.

"Pas terasa getaran gempa itu, kami langsung keluar rumah," ujarnya.

Menurut dia, durasi gempa itu diperkirakan sekitar 8 -10 detik bahkan lampu, meja, lemari dan peralatan rumah tangga lainnya bergetar.

"Lampu saya juga ikut bergetar karena gempa. jelas nampak saya," ungkapnya.

Selain pusat Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, gempa juga dirasakan warga di kecamatan lainnya seperti Seranau, Kota Besi dan Cempaga.

"Di sini gempa terasa betul, saya kira efek puasa kaya linglung ternyata gempa," ucap Edy warga Desa Terantang.

Menurut dia, getaran itu jelas terasa dan mengakibatkan para warga juga harus keluar rumah.

"Kami disini bersama para warga lainnya berkumpul, meninggalkan rumah. Takutnya ambruk," katanya. 

Sementara, BMKG Stasiun Meteorologi H Asan Sampit, mengimbau masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur tetap tenang dalam menyikapi kejadian tersebut.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi H Asan Sampit Sampit, Mitra Dwina Hutauruk. 

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser. 

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI dan untuk daerah Sampit di rasakan dengan skala intensitas II-III MMI atau Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

"Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk (Tuban) dan Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," terangnya.

BMKG mengimbau Kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Selain itu menurutnya, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami